Sering Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur? Bisa Jadi 8 Hal Ini Penyebabnya

JAKARTA - Sakit kepala setelah bangun tidur termasuk sebagai gangguan kesehatan yang bisa mengganggu produktivitas sehari-hari. 

Kondisi ini perlu dipahami penyebabnya agar karena tidak bisa dianggap sepele. Sakit kepala setelah bangun tidur biasanya dipicu oleh beberapa faktor.

Mulai dari pola tidur yang buruk hingga penggunaan obat-obatan secara berlebihan, semua dapat menjadi pemicu.

Berikut ini beberapa penyebab umum sakit kepala di pagi hari dan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya, menurut Dr. Nolan Pearson, ahli saraf dan spesialis dari Cedars-Sinai, seperti dikutip Antara.

1. Sleep Apnea

Sleep apnea terjadi ketika pernapasan berhenti berulang kali saat tidur, baik karena sumbatan pada saluran napas (sleep apnea obstruktif) atau masalah kontrol pernapasan oleh otak (central sleep apnea).

“Jika Anda sering bangun dengan sakit kepala disertai gejala seperti mendengkur, terengah-engah saat tidur, tidur tidak nyenyak, dan kantuk berlebih di siang hari, segera konsultasikan dengan dokter,” ujar Dr. Pearson. Sleep apnea tak hanya menyebabkan sakit kepala, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

2. Migrain dan ritme sirkardian yang terganggu

Migrain yang muncul di pagi hari kerap berkaitan dengan gangguan pada ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh. Hipotalamus, bagian otak yang mengatur siklus tidur dan bangun, juga memainkan peran penting dalam terjadinya migrain.

Berbagai faktor seperti pola makan, paparan cahaya, dan perubahan suhu dapat memengaruhi ritme sirkadian serta memicu migrain. Dr. Pearson merekomendasikan agar penderita migrain menjaga jadwal tidur dan makan secara teratur untuk mengurangi frekuensi serangan.

3. Posisi tidur yang salah

Tidur dengan posisi yang memberi tekanan berlebih pada leher dapat memicu sakit kepala tegang, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat masalah tulang belakang leher.

"Posisi tidur miring direkomendasikan karena membantu menjaga kesejajaran tulang belakang dan mengurangi ketegangan pada leher," kata Dr. Pearson.

4. Menggertakkan gigi saat tidur

Bruxism, atau kebiasaan menggerakkan dan mengepalkan gigi saat tidur, bisa menjadi pemicu sakit kepala tegang di pagi hari. Kebiasaan ini menegangkan otot-otot wajah, rahang, dan leher, yang dapat memicu rasa sakit hingga kepala.

Untuk mengatasi masalah ini, Dr. Pearson menyarankan agar penderita berkonsultasi dengan dokter gigi. “Penggunaan pelindung gigitan atau terapi untuk relaksasi otot rahang mungkin diperlukan,” katanya.

5. Kurang tidur

Kurang tidur berperan besar dalam memicu berbagai jenis sakit kepala, seperti migrain dan sakit kepala tegang. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kurang tidur, termasuk jadwal kerja yang tidak teratur, stres, konsumsi alkohol, atau masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Untuk meningkatkan kualitas tidur, Dr. Pearson menyarankan agar tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, serta menghindari konsumsi alkohol dan penggunaan layar elektronik sebelum tidur.

6. Penggunaan Obat Berlebihan

Penggunaan obat pereda nyeri secara berlebihan dapat menjadi bumerang dan menyebabkan sakit kepala di pagi hari. "Jika Anda sering mengonsumsi obat seperti Tylenol, ibuprofen, atau obat migrain lainnya, dan sakit kepala kembali muncul setelah efek obat habis, mungkin Anda mengalami rebound headache," jelas Dr. Pearson.

Dalam kondisi ini, mengurangi atau menghentikan penggunaan obat di bawah pengawasan dokter bisa menjadi solusi.

7. Mabuk akibat alkohol

Mengonsumsi alkohol, terutama di malam hari, dapat memicu sakit kepala karena kombinasi dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan gangguan pada kualitas tidur. Beberapa zat dalam alkohol, seperti kongener dan tanin, juga berkontribusi pada munculnya gejala mabuk.

Untuk mencegah sakit kepala di pagi hari akibat mabuk, Dr. Pearson menyarankan agar konsumsi alkohol dibatasi dan diimbangi dengan minum air putih. Mengonsumsi vitamin B6 sebelum minum alkohol juga disebut dapat membantu mengurangi keparahan mabuk.

8. Tidur berlebihan

Tidur lebih lama dari biasanya juga dapat menyebabkan sakit kepala. Beberapa faktor pemicunya termasuk ketidakseimbangan hormon, dehidrasi, kadar gula darah rendah, atau berhenti konsumsi kafein secara mendadak.

Selain itu, tidur berlebihan juga dapat mengganggu ritme sirkadian. "Memastikan jam tidur tetap konsisten sangat penting untuk mencegah sakit kepala akibat gangguan ritme tubuh," kata Dr. Pearson.