YOGYAKARTA – Sakit kepala sering kali dirasa ketika masuk angin atau ketika pramenstruasi. Tetapi dalam kondisi tertentu, sakit kepala memerlukan bantuan medis. Apalagi kalau Anda merasakan pusing sering dan diikuti gejala lain.
Sakit kepala diperkirakan dialami 99 persen populasi. Jenis umum seseorang yang merasakannya, diantaranya kepala tegang hingga migrain. Kebanyakan sakit kepala, tanpa penyebab mendasar dan tidak berbahaya. Meskipun begitu, Anda perlu mengidentifikasi sejumlah kondisi pusing kepala yang memerlukan penanganan medis segera.
1. Pusing terasa parah dan tiba-tiba
Kadang-kadang sakit kepala dirasa sangat mengganggu dan tiba-tiba. Aneurisma yang pecah dapat menyebabkan sakit kepala jenis ini. Tandanya diikuti gejala seperti mual, penglihatan berbayang, kejang, sensitif terhadap cahaya, kesadaran menurun, dan gagal jantung.
2. Sakit kepala diikuti demam, mual, dan leher kaku
Sakit pelana disertai demam dan leher kaku dapat menandakan adanya infeksi otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi ini menyebabkan peradangan, diantaranya, meningitis (radang selaput yang mengelilingi sumsum tulang belakang dan otak), ensefalitis (radang otak), myelitis (peradangan pada sumsum tulang belakang), dan encephalomyelitis (peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang). Apabila mengalaminya, perlu segera dirawat untuk pemulihan penuh karena apabila tidak segera diobati menyebabkan kerusakan otak dan saraf permanen.
3. Neoplasma
Neoplasma atau tumor adalah massa jaringan atipikal. Neoplasma bisa ganas yang dikenal sebagai kanker ataupun jinak. Neoplasma kemungkinan diturunkan lewat riwayat keluarga yang mungkin berpotensi memunculkan tumor baru. Sakit kepala merupakan satu-satunya tanda riwayat neoplasma yang hanya dialami 1 persen kasus.
Menurut penelitian dilansir PsychCentral, Jumat, 26 Mei, sakit kepala bisa juga berkaitan dengan tumor otak yang diperparah dengan aktivitas tekanan pada intrakranial. Bisa juga ditandai dengan postur membungkuk, muntah, dan batuk.
4. Pola sakit kepala berubah dari sebelumnya
Jika Anda memiliki riwayat sakit kepala berulang, Anda mungkin tidak perlu khawatir tentang episode sakit kepala lainnya meskipun berbeda dari biasanya. Mungkin intensitas nyeri telah berubah atau area sakitnya berbeda dari sebelumnya. Perubahan pada jenis atau pola sakit kepala perlu menjadi perhatian karena perlu mengevaluasi kondisi primer yang menyebabkan kepala pusing.
5. Sakit kepala meningkat dan memudar saat ganti posisi
Jika sakit kepala meningkat atau memudar berdasarkan posisi tubuh, bisa jadi menandai kondisi serius yang melibatkan cairan serebrospinal (CSF). Penelitian tahun 2022 menemukan, seseorang yang mengalami CSF memburuk ketika berdiri dan membaik ketika berbaring. Selain karena CSF, sakit kepala posisional juga disebut sakit kepala ortostatik.
6. Pusing kepala disertai batuk
Sakit kepala yang menyakitkan dan bertahan lama terjadi setelah Anda batuk, mungkin merupakan tanda Anda harus bertemu dengan dokter. Menurut studi tahun 2021, sakit kepala karena batuk terkait dengan sakit kepala karena tegang dan migrain. Umumnya memang tak perlu dikhawatirkan, tetapi ketika mulai mengganggu keseimbangan, pusing sekali, hingga pingsan, bisa mengindikasikan kondisi lain yang lebih parah.
7. Sakit kepala diikuti perubahan penglihatan
Sakit kepala diikuti dengan perubahan penglihatan, pingsan, kebingungan, tubuh lemah, kehilangan keseibangan, dan mati rasa atau kesemutan, dikaitkan dengan gejala neurologis yang berhubungan dengan otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi. Selain itu juga bisa jadi tanda awal stroke, yang diikuti dengan lemah dan mati rasa pada satu sisi tubuh atau kesulitan berbicara dan memahami bahasa.
BACA JUGA:
Pusing sakit kepala bisa menandai faktor lainnya. Seperti ketika setelah mengalami cedera fisik, gegar otak, dan gegar otak ringan yang seringkali pasca cedera lebih serius mengalami sakit kepala. Kalau Anda sering mengalami sakit kepala dan pusing, maka paling tepat adalah memeriksakan ke dokter sehingga mendapatkan perawatan terbaik.