Progres LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Capai 31,14 persen

JAKARTA - Progres proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai mencapai 31,14 persen pada pekan pertama Oktober 2024.

"Ditargetkan deviasi positif pada akhir Oktober 2024 mencapai 34,503 persen dan hingga saat ini progres pembangunan LRT Jakarta Fase 1B sudah mencapai pengecoran 'slabdeck viaduct' sampai 1,4 km serta pemasangan 'third rail' pada sepanjang jalur Stasiun Velodrome menuju Stasiun Rawamangun," Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro, Iwan Takwin di Jakarta, Senin 14 Oktober, disitat Antara.

Iwan menuturkan, progres positif juga dicatatkan pada pembangunan Stasiun Rawamangun yang mencapai mencapai 38,04 persen.

Ia menambahkan, pekerjaan struktur stasiun yang sudah rampung seperti pekerjaan arsitektur stasiun, pada bagian penutup atap dan lantai fasad atau bagian terluar dari suatu bangunan.

"Sedangkan untuk bagian akses pengunjung di Stasiun Rawamangun seperti pemasangan eskalator dan inkway stasiun juga terus dilakukan," kata dia.

Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat berkunjung ke proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di area Stasiun Velodrome melihat optimalisasi teknologi building information modelling (BIM) untuk memantau progres pembangunan yang dilengkapi teknologi pendeteksi dini atas ketidaksesuaian kualitas dan desain, serta berfungsi juga sebagai bank data untuk seluruh proyek LRT Jakarta Fase 1B.

Kemudian, ditampilkan video perjalanan proyek LRT Jakarta Fase 1B sejak peletakan batu pertama pembangunan yang digelar pada 30 Oktober 2023, tahun lalu hingga kini.

Selain itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru juga turut menyaksikan uji coba jalur (track test track) menggunakan kereta Maintenance Rail Vehicle (MRV) dan mengapresiasi masyarakat dan publik yang bersabar mendukung pembangunan proyek LRT Jakarta fase 1B.

Menurut dia, LRT Jakarta merupakan angkutan massal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan karena operasional angkutan ini dapat mengurangi kerugian akibat kemacetan dan yang kedua mengurangi polusi udara.

"Kami ucapkan terima kasih pada masyarakat yang sudah bersabar dalam kemacetan selama proses proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B berlangsung. Terima Kasih kepada Jakpro karena telah menyelesaikan pembangunan tepat waktu dan bahkan lebih cepat," kata dia.

Sebelumnya, Jakpro bersama kerja sama operasional (KSO) sebagai pelaksana proyek telah mencatatkan salah satu capaian penting dalam pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, yakni uji coba jalur dari Stasiun Velodrome menuju arah Stasiun Rawamangun.

Uji coba ini dilakukan dengan berfokus untuk memastikan fungsional sistem rel dan aspek teknis lainnya berjalan dengan baik sesuai dengan standar keselamatan yang ada.

Kemudian uji coba jalur ini menggunakan kereta MRV yang diberangkatkan dari Stasiun Velodrome menuju Stasiun Rawamangun.

Sementara itu Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin mengatakan progres pembangunan pada pekan pertama Oktober ini tetap berada dalam tren yang positif, seperti rangka dan atap Stasiun Rawamangun yang memasuki tahap penyelesaian.

"Kami juga optimistis jika pembangunan LRT Jakarta Fase 1B dapat selesai tepat waktu sehingga dapat memudahkan mobilitas masyarakat nantinya," kata dia.

Ia menambahkan meskipun proses akselerasi pembangunan dilaksanakan, Jakpro tetap mengutamakan keselamatan dan fokus kepada tahapan konstruksinya.

"Harus 'inline safety' dan konstruksi. Jangan pembangunan konstruksi kita akselerasi, kemudian 'safety'-nya diacuhkan," katanya.

Pembangunan lintasan LRT Jakarta Fase 1B dengan panjang 6,4 kilometer mulai dari Velodrome hingga Manggarai akan memiliki lima stasiun baru: Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman dan Stasiun Manggarai.

Sebelumnya, LRT Fase 1A sudah beroperasi melayani enam stasiun: Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian dan Stasiun Velodrome.

Nantinya, total panjang jalur dari Stasiun Pegangsaan Dua Kelapa Gading hingga Stasiun Manggarai mencapai 12,2 km dengan waktu tempuh sekitar 26 menit.

Ditargetkan dengan terbangunnya fase 1 B akan mampu membawa 80.000 penumpang per hari secara bertahap.

Anggota KSO dalam proyek ini adalah PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro), Waskita dan Nindya Karya.