Prioritas Hizbullah Kalahkan Israel, Tapi Membuka Opsi Penghentian Agresi Lewat Diplomasi
JAKARTA - Hizbullah bertekad mengalahkan Israel secara militer tetapi mereka terbuka terhadap segala upaya untuk menghentikan "agresi”.
Hal ini disampaikan kepala kantor media kelompok Lebanon, Mohammad Afif, pada Jumat, 11 Oktober.
Konflik antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan Israel mengebom Lebanon selatan, pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa, menewaskan banyak pemimpin utama Hizbullah, dan mengirim pasukan darat ke wilayah selatan Lebanon.
Hizbullah menembakkan roket lebih jauh ke Israel.
“Tel Aviv hanyalah permulaan, Israel hanya melihat sedikit hal,” kata Afif dalam konferensi pers dilansir Reuters.
“Prioritas mutlak kami saat ini adalah mengalahkan musuh dan memaksa mereka menghentikan agresi. Namun, segala upaya politik internal atau eksternal untuk mencapai penghentian agresi akan dihargai selama hal tersebut konsisten dengan visi komprehensif kami mengenai pertempuran tersebut,” imbuhnya.
Baca juga:
Afif membantah ada senjata yang disimpan di pinggiran selatan Beirut dan mengatakan Israel menggunakan bom yang diatur waktunya untuk membuatnya tampak seperti itu.
Hizbullah berjanji kepada penduduk di lingkungan tersebut dan mereka yang mengungsi dari Lebanon selatan dan Bekaa, mereka akan segera kembali.