Satu Dekade Kepemimpinan Jokowi, Polri Bentuk Ratusan Markas Baru

JAKARTA - Polri membentuk 620 markas kepolisian tingkat polda hingga Polsubsektor di seluruh wilayah Indonesia. Pembentukan itu berlangsung selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut dari ratusan markas kepolisian yang dibentuk, lima di antaranya Kepolisian Daerah (Polda).

Rinciannya, Polda Papua Barat, Polda Sulawesi Barat, Polda Kalimantan Utara, Polda Papua Tengah, dan Polda Papua Barat Daya. Lima polda itu dibentuk dalam kurun waktu 2014 hingga 2024.

"Totalnya sejak tahun 2014 hingga 2024 sudah ada 620 satuan kewilayahan yang terdiri dari lima Polda, 59 Polres, 183 Polsek dan 373 Polsubsektor untuk menjaga Kamtibmas dan memberikan pelayanan serta perlindungan secara optimal kepada seluruh masyarakat Indonesia," ujar Trunoyudo dalam keteranganya, Selasa, 8 Oktober.

Kedepannya, Polri masih akan membangun Polda di Daerah Otonomi Baru (DOB), yakni Papua Tengah, Papua Selatan, hingga Papua Pegunungan.

Dari beberapa provinsi DOB tersebut, dua di antaranya sudah memiliki surat keputusan pembentukan Polda, yakni Papua Barat Daya dan Papua Tengah.

"Untuk dua Polda tersebut saat ini masih berproses untuk menyiapkan sarana dan prasarana, seperti markas dan anggotanya," sebutnya.a

Keputusan pembentukan polda baru itu, lanjut Trunoyudo, merupakan keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui SSDM Polri yang bertujuan untuk menyiapkan penerimaan 10.000 anggota Polri yang ditugaskan di sejumlah provinsi di Papua.

Proses perekrutan untuk ditugaskan di polda-polda baru itupun telah dimulai pada tahun ini hingga 2028.

"Mereka dididik selama lima bulan di berbagai SPN , seusai pendidikan akan ditugaskan sementara di wilayah itu untuk pematangan sebelum dikembalikan untuk berdinas ke Papua," ucapnya.

Trunoyudo menegaskan penambahan satuan kewilayahan baik tingkat Polda, Polres, Polsek hingga Polsubsektor serta rekrutmen anggota Polri dalam rangka mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Untuk itu, Korps Bhayangkara terus meningkatkan profesionalisme guna terwujudnya transformasi Polri yang presisi menuju Indonesia Emas 2045.

"Polisi yang profesional dalam harapan masyarakat adalah polisi yang memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan semakin dicintai," kata Trunoyudo.