Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Terduga Teroris di Banyumas
PURWOKERTO - Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri menggeledah rumah kontrakan seorang terduga teroris di Jalan Kenanga, Banyumas, Jawa Tengah.
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar lokasi kejadian, personel Densus 88 yang Polresta Banyumas mendatangi rumah terduga teroris pada sore hari.
Setelah kurang lebih selama 1 jam di dalam rumah yang di depannya terpasang spanduk bertuliskan "Griya Herbal Purwokerto" itu, personel Densus 88/Antiteror pun keluar dan meninggalkan lokasi.
Salah seorang ibu rumah tangga yang rumahnya bersebelahan dengan rumah terduga teroris tersebut, Anteng, mengatakan saat petugas gabungan datang, warga sekitar lokasi tidak boleh keluar rumah. Ruas Jalan Kenangan juga ditutup.
"Kami tidak boleh keluar rumah sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi," kata warga RT 09/RW 02, Kelurahan Sumampir dikutip Antara, Jumat, 2 April.
Terkait dengan penghuni rumah yang didatangi petugas, dia mengaku tidak mengenalnya karena selama hampir 2 tahun mengontrak rumah itu, penghuninya tidak pernah bergaul dengan warga sekitar.
Baca juga:
- Pengemudi Fortuner yang Acungkan Pistol di Duren Sawit Belum Jadi Tersangka, Masih Diperiksa
- Jokowi Apresiasi Dakwah Kepeloporan Ekonomi Pemuda Muhammadiyah
- Kemenperin Sebut Perluasan Insentif PPnBM Kendaraan Roda Empat Berlaku Bagi 29 Tipe Kendaraan
- Maunya Pemerintah, 60 Persen Warga Jabodetabek Harus Naik Angkutan Umum Massal pada 2029
Menurutnya rumah itu dikontrak oleh pasangan suami-istri yang memiliki lima anak laki-laki yang masih kecil.
"Saya tidak tahu namanya karena mereka jarang keluar rumah. Orangnya jualan obat-obatan herbal," katanya.
Menurut dia, rumah itu sering kedatangan tamu dari luar daerah.
Saat dikonfirmasi Kapolresta Banyumas Kombes Firman L Hakim mengatakan pihaknya diminta bantuan oleh Densus 88/Antiteror untuk mem-backup kegiatan olah tempat kejadian perkara.
"Jadi, saya enggak tahu betul kasusnya, saya cuma ditelepon Densus untuk mem-backup olah TKP saja, sedangkan saya saja enggak boleh masuk," katanya.