Hanya 4 Orang Wisatawan Mancanegara Datang ke Riau Awal 2021

PEKANBARU - Sektor pariwisata Riau masih terdampak pandemi COVID-19. Sejak awal tahun 2021 hanya empat wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke daerah berjuluk "Bumi Lancang Kuning" itu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statisik (BPS) Riau, hanya satu orang wisman yang berkunjung ke Riau. Kemudian pada Februari ada peningkatan meski tidak signifikan karena hanya ada tiga turis asing yang datang.

Empat wisman sejak awal tahun tersebut terdata karena masuk melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru, maupun di pintu masuk lainnya di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Provinsi Riau. Ada tiga pelabuhan laut di Riau yang resmi mendata warga negara asing, yaitu di Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Bengkalis dan Pelabuhan Selatpanjang  di Kepulauan Meranti.

"Belum berakhirnya pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia masih menjadi faktor utama yang sangat mempengaruhi kunjungan wisman ke Indonesia, dan khususnya ke Provinsi Riau," kata Kepala BPS Riau, Misfaruddin dikutip Antara, Jumat, 2 April.

BPS mengumpulkan data perkembangan pariwisata Riau dari berbagai aktivitas di sektor pariwisata yang meliputi jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Riau, tingkat penghunian kamar hotel berbintang dan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang.

Pada bulan Januari, lanjut Misfaruddin, hanya ada satu kunjungan wisman yang datang ke Riau. Sehingga jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi kenaikan 200 persen pada bulan Februari.

"Jika dilihat pada periode yang sama pada tahun 2020, di mana kondisi masih normal tidak ada pandemik COVID-19, jumlah wisman yang datang mencapai 3.762 kunjungan, terjadi penurunan yang sangat drastis pada Februari 2021," katanya.

Meski begitu, BPS mencatat pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Riau pada bulan Februari mencapai 38,16 persen, atau naik 1,47 poin dibanding bulan Januari 2021 sebesar 36,69 persen.

TPK adalah perbandingan antara banyaknya malam kamar yang terpakai dengan banyaknya malam kamar yang tersedia (dalam persen), yang menunjukkan apakah suatu akomodasi diminati oleh pengunjung atau tidak.

Peningkatan tersebut kemungkinan besar disebabkan mulai meningkatkan kegiatan pemerintah maupun nonpemerintah di hotel-hotel di Pekanbaru. Sejak awal tahun ini kegiatan keramaian seperti pesta pernikahan mulai banyak berlangsung di hotel-hotel berbintang.

"TPK hotel bintang tertinggi di Provinsi Riau dialami oleh hotel bintang tiga, yaitu sebesar 41,49," ujarnya.

Sedangkan yang berkaitan dengan aktifitas wisatawan di hotel menunjukkan penurunan. Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Asing pada hotel berbintang bulan Februari 2021 selama 3,11 hari, atau turun -0,81 poin dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,92 hari. 

Selain itu, Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Indonesia juga turun karena tercatat hanya selama 1,55 hari, atau turun -0,10 poin dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,65 hari.

"Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia digunakan untuk mengetahui berapa lama seorang tamu menginap di suatu akomodasi pada suatu waktu tertentu," katanya.