Vuhledar Jatuh ke Tangan Rusia, Panglima Militer Ukraina Perintahkan Pertahanan Wilayah Timur Diperkuat
JAKARTA - Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan pada Hari Kamis, dirinya telah memerintahkan pertahanan di wilayah Donetsk timur diperkuat, sehari setelah pasukan Kyiv mengumumkan mereka mundur dari Kota Vuhledar.
Pasukan Rusia terus bergerak maju di berbagai sektor di Ukraina timur, meskipun serangan mendadak Kyiv ke wilayah Kursk barat Rusia pada Bulan Agustus yang diharapkan akan memperlambat kemajuan.
Jenderal Syrskyi mengatakan di media sosial, ia sedang bekerja di "salah satu sektor garis depan terpanas" dengan Brigade Lintas Udara Sicheslav ke-25.
Ia tidak memberikan rincian tentang lokasi pastinya tetapi brigade tersebut beroperasi di garis depan Pokrovsk, wilayah serangan Rusia yang intensif.
"Saat bekerja di brigade, saya membuat sejumlah keputusan yang bertujuan untuk memperkuat stabilitas dan efektivitas pertahanan kami," kata Jenderal Syrskyi, melansir Reuters 3 Oktober.
Lebih dari dua setengah tahun perang skala penuh, pasukan Ukraina berada dalam posisi bertahan.
Militer Ukraina mengumumkan pada Hari Rabu, mereka menarik pasukan dari kota pertambangan batu bara Vuhledar, benteng di puncak bukit yang telah bertahan dari serangan hebat setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Komando militer timur Ukraina mengatakan pada Hari Rabu, mereka telah memerintahkan penarikan mundur dari Vuhledar untuk menghindari pengepungan oleh pasukan Rusia dan untuk "melindungi personel dan peralatan militer".
Rusia telah banyak menggunakan taktik tersebut untuk mengamankan kendali atas permukiman Ukraina lainnya.
Baca juga:
- Klaim Sukses Rekrut Informan Rusia: CIA Perluas Perekrutan di China, Iran dan Korea Utara
- Konsisten Dukung Perjuangan Kemerdekaan Palestina, Menlu Retno Dianugerahi Mujahidah Diplomasi Award
- Dukungan Amerika Serikat ke Israel Picu Amarah, Penasihat Kamala Harris Temui Pemimpin Muslim dan Arab AS
- Korban Tewas Terus Bertambah, PM Sementara Sebut Lebanon Sangat Butuh Gencatan Senjata
Pasukan Moskow sekarang menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, tujuan taktis utama Moskow adalah untuk merebut seluruh wilayah Donetsk dan Luhansk.
Pasukan Rusia telah bergerak maju ke arah barat di titik-titik penting sepanjang sekitar 150 km (95 mil) garis depan di wilayah Donetsk, dengan pusat logistik Pokrovsk sebagai target utama.
Dalam laporan hariannya mengenai situasi medan perang, Staf Umum Ukraina menyebutkan jumlah bentrokan pertempuran pada hari terakhir mencapai 142. Sebagian besar terjadi di garis depan Pokrovsk, dengan 29 laporan dan di garis depan Kurakhove dengan 27 laporan.