6 Penyebab Pusing setelah Bangun Tidur yang Harus Diwaspadai

YOGYAKARTA – Pusing setelah bangun tidur, penting diwaspadai penyebabnya. Kondisi ini mungkin tidak mengganggu aktivitas, namun tidak akan terasa nyaman. Pusing sebangun tidur, muncul dengan berbagai cara. Seperti hilang keseimbangan, rasa ingin pingsang, bingung, dan sensasi berputar. Meski sering kali bersifat sementara dan tidak memiliki penyebab pasti namun pusing bisa menjadi gejala kondisi berikut ini.

1. Dehidrasi

Dehidrasi juga bisa dialami saat beristirahat. Mungkin ini akumulasi dari kondisi sebelum tidur. Orang yang mengalami dehidrasi di malam hari, terbangun dengan rasa pusing dan keseimbangan terganggu. Tanda-tanda pusing karena dehidrasi, biasanya diikuti dengan rasa haus, kelelahan, mulut dan bibir kering.

2. Tekanan darah rendah

Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat menyebabkan rasa pusing pada beberapa kasus. Tekanan darah juga bisa tiba-tiba turun ketika berubah posisi dari berbaring ke posisi berdiri. Penurunan tekanan darah tiba-tiba ini, disebut hipotensi postural atau ortostatik. Gejalanya meliputi kepala pening, penglihatan kabur, pingsan dan terjatuh.

Ilustrasi penyebab pusing setelah bangun tidur yang harus diwaspadai (Freepik/stockking)

Tekanan darah rendah juga bisa terjadi karena penyakit Parkinson atau penyakit Addison. Karena minum obat tertentu, juga bisa sebabkan tekanan darah rendah. Bagi Anda yang kerap mengalami hipotensi postural, biasakan bangun perlahan dan mengubah posisi secara bertahap.

3. Gula darah rendah

Pusing pada pagi hari, dapat menjadi gejala gula darah rendah, atau secara medis disebut hipoglikemia. Gula darah rendah, lebih umum terjadi pada penderita diabetes. Kok bisa penderita gula darah tinggi atau diabetes kerap mengalami hipoglikemia? Penderita diabetes mengonsumsi terlalu banyak insulin yang terkandung dalam obat diabetes. Maka menyebabkan gula darah tiba-tiba drop dan kepala terasa pusing. Selain itu, diet yang ketat juga menyebabkan asupan gula kurang. Aktivitas yang intens juga bisa memicu gula darah rendah.

Pusing karena gula darah rendah, umumnya diikuti dengan gejala lain. Seperti gemetaran, kelelahan, penglihatan kabur, sulit berkonsentrasi, keringat berlebih, dan kebingungan. Untuk itu, penting sekali mengatur pola hidup serta teratur cek gula darah serta konsultasi ke dokter.

Ilustrasi penyebab pusing setelah bangun tidur yang harus diwaspadai (Freepik/xb100)

4. Labirintis

Labirintis adalah infeksi virus atau bakteri pada telinga bagian dalam. Karena infeksi yang menyebabkan peradangan pada struktur halus labirin telinga bagian dalam ini, dapat menyebabkan pusing. Selain pusing, seseorang yang mengalami labirintis bisa kehilangan keseimbangan.

Labirintis terkadang dapat membuat seseorang sulit berdiri atau tetap tegak. Melansir Medical News Today, Rabu, 2 Oktober, gejala labirintis meliputi nyeri telinga, sakit kepala, telinga berdenging atau berdengung, penglihatan kabur, mual atau muntah.

5. Pengaruh obat-obatan tertentu

Obat antibiotik, deuretik, pereda nyeri berbasis opioid, antiepilepsi, antipsikotik, dan obat antiretroviral juga bisa menyebabkan pusing setelah mengonsumsinya. Untuk penyebab pusing sebangun tidur karena konsumsi obat tertentu, harus konsultasi pada dokter pribadi supaya mendapatkan dosis resep yang tidak menyebabkan dampak ini.

6. Apnea obstruktif

Apnea obstruktif adalah gangguan tidur yang terkadang menyebabkan pusing pada pagi hari. Ini terjadi ketika pernapasan tersumbat selama tidur, sehingga memengaruhi kadar oksigen dalam darah. Gejala paling terlihat dari pusing setelah bangun tidur karena apnea obstruktuf, meliputi tidur mendengkur keras dan terengah-engah saat tidur, buang air lebih sering pada malam hari, mulut kering, kesulitan berkontrasi dan mengingat, serta kelelahan pada siang hari.

Mengingat penyebab pusing setelah bangun tidur bervariasi, penting mengenali cara mencegahnya berulang. Beberapa intervensi terkait gaya hidup dapat membantu mencegah terjadi pusing setelah bangun tidur. Misalnya dengan minum cukup air, berhenti merokok, mengurangi asupan alkohol, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, hindari berlebihan minum minuman kafein khususnya pada malam hari, berolahraga secara teratur, cukup tidur, dan mengelola stres. Namun apabila pusing tak terkendali setelah memperbaiki gaya hidup, penting untuk segera periksa ke dokter supaya mendapat rekomendasi medis paling tepat.