6 Jenis Makanan dan Minuman yang Punya Efek Buruk bagi Kesehatan Usus

JAKARTA - Tidak perlu diragukan lagi bahwa apa yang Anda makan dan minum memengaruhi kondisi dalam perut, dari kembung dan mual hingga kenyang dan senang. Namun, makanan dan minuman juga memengaruhi kesehatan usus secara keseluruhan, menurunkan atau meningkatkan risiko penyakit pencernaan.

Enam kategori makanan serta minuman berikut adalah beberapa penyebab yang diketahui, menyadur WebMD, Rabu, 2 Oktober. Anda tidak harus terus-terusan menghindarinya, tetapi menguranginya saja akan baik bagi usus.

Makanan Ultra-Olahan

Sebagian besar orang bergantung pada beberapa makanan olahan, seperti pasta kering dan selai kacang dalam kemasan. Namun, makanan ultra-olahan cenderung mengandung lebih banyak zat aditif seperti pewarna, penstabil, dan pengemulsi, serta lebih banyak lemak jenuh dan gula tambahan. 

Penelitian menemukan bahwa makanan ultra-olahan sebenarnya dapat mengubah mikrobioma usus, yaitu keseimbangan mikroorganisme yang sehat dan tidak sehat menjadi lebih buruk. Ketidakseimbangan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap masalah seperti pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan (SIBO) dan penyakit radang usus (IBD).

Alkohol

Alkohol dapat merusak usus. Alkohol dapat membuat Anda merasa kembung dan merupakan pemicu utama mulas. Alkohol juga merusak lapisan lambung dan dapat menyebabkan gastritis, peradangan dan iritasi pada lapisan lambung yang terasa seperti nyeri yang menggerogoti atau sensasi terbakar di perut. Seperti halnya makanan olahan, para peneliti telah menemukan bahwa peminum berat dan rutin dapat mengalami perubahan negatif pada mikrobioma usus mereka.

Makanan yang Digoreng

Makanan berlemak tinggi seperti kentang goreng tidak baik untuk pencernaan karena beberapa alasan. Pertama, makanan berlemak memperlambat pencernaan, yang dapat menyebabkan kembung, gangguan pencernaan, dan sakit perut. Makanan berlemak juga dikaitkan dengan nyeri ulu hati karena memicu lebih banyak asam lambung, yang dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa sakit. Orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) mendapati makanan berlemak tinggi memperburuk masalah seperti diare dan kembung.

Pemanis Buatan

Beberapa pemanis seperti sorbitol dan manitol, yang digunakan dalam permen karet dan permen bebas gula dapat memperburuk gejala seperti gas dan kembung bagi penderita IBS. Ada juga beberapa bukti bahwa pemanis buatan seperti sakarin dan sukralosa dapat mengubah susunan mikrobioma usus menjadi lebih buruk. Penelitian masih belum jelas dan diperlukan penelitian lebih lanjut, tetapi tidak diragukan lagi pemanis ini cenderung terdapat dalam makanan olahan, yang tidak baik untuk usus.

Minuman Manis

Minuman manis seperti soda, teh, dan minuman buah merupakan sumber gula tambahan nomor satu dalam pola makan orang dewasa dan anak-anak. Pola makan yang mengandung banyak gula tambahan dari sumber mana pun, termasuk minuman dan makanan penutup, telah terbukti dalam penelitian pada hewan dapat merusak lapisan pelindung dalam usus dan mendorong bakteri tidak sehat berkembang biak. Mengganti minuman manis dengan minuman tanpa gula merupakan cara cepat mengurangi asupan gula.

Daging Olahan

Bacon, sosis, daging olahan, dan hot dog semuanya adalah daging olahan. Banyak diantaranya mengandung lemak tinggi, yang dapat memperburuk gejala bagi penderita IBS dan penyakit refluks gastroesofageal. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi daging olahan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal.

Jadi, apa yang sebaiknya dikonsumsi? Anda bisa mengonsumsi makanan nabati. Mengonsumsi setidaknya 30 jenis makanan nabati seminggu seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan rempah-rempah telah terbukti dalam penelitian dapat meningkatkan keragaman organisme sehat dalam usus.

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi sumber probiotik. Makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, miso, dan sauerkraut mendorong pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Makanan dengan sumber prebiotik juga. Makanan ini membantu memberi makan bakteri baik di dalam usus dan meliputi bawang, gandum, apel, dan ubi jalar. Terakhir, makanan kaya serat. Makanan nabati dan biji-bijian utuh merupakan sumber serat yang baik, seperti kacang-kacangan, gandum, biji rami, beras merah, dan rasberi.