Penyebab Udara Panas di Pulau Jawa, Begini Penjelasan BMKG

YOGYAKARTA - Masyarakat di Pulau Jawa mengeluhkan suhu udara panas sejak beberapa waktu belakangan. Suhu panas tidak hanya dirasakan di siang hari, tetapi juga bikin gerah ketika malam. Lantas apa penyebab udara panas di Pulau Jawa pada akhir-akhir ini?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberitahu mengenai penyebab suhu panas di Pulau Jawa. Berdasarkan pantauan BMKG, suhu udara paling tinggi harian tidak hanya di Pulau Jawa saja, melainkan juga terjadi di Nusa Tenggara Barat

Walaupun sudah memasuki musim hujan, namun matahari masih terik menyengat. Lantas apa penyebab suhu udara panas di Pulau Jawa yang membuat banyak orang kegerahan.

Penyebab Udara Panas di Pulau Jawa

BMKG mengungkapkan bahwa suhu udara panas terjadi di banyak wilayah Indonesia, terlebih di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara. Kondisi suhu panas ini disebabkan karena cuaca yang cerah dan minimnya tingkat pertumbuhan awan. Hal ini cukup dominan terjadi di siang hari. 

Sebagai informasi tambahan, sebagian besar daerah di Indonesia yang terletak di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau. Sementara sebagian lainnya baru mulai memasuki periode peralihan musim di bulan Oktober-November. Periode musim ini membuat kondisi cuaca cerah masih mendominasi di waktu siang hari.

Di samping itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan bahwa Matahari akan berada di atas Pulau Jawa dari tanggal 8-14 Oktober 2024. Terjadinya fenomena ini adalah karena sumbu rotasi Bumi yang miring 66,6 derajat terhadap ekliptika. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari fenomena ini adalah suhu maksimum di permukaan Bumi pada siang hari.

Jadi sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator, termasuk wilayah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara, relatif menerima penyinaran Matahari lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Namun tersebut bukan menjadi satu-satunya penyebab udara terasa panas. 

Sampai Kapan Suhu Panas Terjadi

Berikut ini wilayah dengan suhu harian paling tinggi di Indonesia selama 30 September hingga 1 Oktober 2024 pukul 7.00 WIb, dikutip dari akun Instagram @infobmkg:

  • Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin: 36,6 derajat Celsius
  • Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharuddin: 36,6 derajat Celsius 
  • Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan: 36,5 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Juanda: 34,4 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Perak I: 36,4 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Trunojoyo: 35,0 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak: 36,4 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Ahmad Yani: 36,3 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas: 36,2 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda: 35,1 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Kertajati: 36,2 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Budiarto: 35,0 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Beto Ambari: 35,0 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Eltari: 34,8 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Sultan Sarif Kasim II: 34,6 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Kamyoran: 34,6 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Sentani: 34,5 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Tanah Merah: 34,4 derajat Celsius 
  • Stasiun Meteorologi Kalimarau: 34,2 derajat Celsius. 

Demikianlah penjelasan mengenai penyebab udara panas di Pulau Jawa sejak beberapa waktu belakangan. Panasnya suhu udara di siang dan malam hari ini membuat banyak orang mengeluhkannya, terlebih bagi mereka yang tinggal di Pulau Jawa. Baca juga masalah kesehatan saat cuaca panas ekstrem. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.