Karutan Salemba: Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Bukan Sekadar Simbol
JAKARTA - Jajaran petugas Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Pusat atau Rutan Salemba menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2024 pada Selasa, 1 Oktober. Upacara tersebut dipimpin langsung Kepala Rutan Salemba, Agung Nurbani.
Menurut Agung, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2024 sebagai momen untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi tantangan ideologis yang kerap muncul.
"Upacara ini bukan sekadar simbol, tetapi pengingat akan pengorbanan para pahlawan Kusuma Bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa ini," kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa, 1 Oktober.
Agung menegaskan, upacara ini sebagai pengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban untuk menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami berharap mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan semangat mereka terus menginspirasi kita dalam menjaga keutuhan bangsa," katanya.
Tema yang diusung dalam peringatan tahun ini adalah Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas. Tema ini mencerminkan komitmen kolektif untuk tetap memegang teguh Pancasila sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara.
Baca juga:
- 31 Pelajar di Jakarta Ditangkap Membawa Belasan Celurit dan Air Keras
- Bus Paspampres Tabrak Halte Bus Transjakarta di Petamburan, Komandan Minta Maaf
- Pasutri di RS Polri: Anak Saya Tidak Kecebur Kali Bekasi, Tapi Tertangkap di Polsek, Kok Jadi Meninggal?
- Cerita Keluarga Korban Kali Bekasi, Pamit Bareng Tetangga ke Acara Makan-makan
Termasuk, menjadikan Pancasila sebagai landasan dalam menjalankan tugas sebagai pembina warga binaan.
Menurut Agung, Pancasila juga adalah tonggak utama yang menyatukan keberagaman Indonesia di tengah tantangan-tantangan ideologi yang mengancam persatuan.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Salemba, Yoseph Jhon Ferry mengatakan, bahwa nilai-nilai Pancasila tidak hanya relevan bagi masyarakat di luar tembok penjara, tetapi juga memiliki peran krusial dalam proses pembinaan dan rehabilitasi di lingkungan pemasyarakatan.
"Pancasila adalah pedoman yang mengajarkan toleransi, keadilan, dan kemanusiaan. Kami berharap WBP dapat menjadikannya sebagai prinsip yang membimbing mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah menyelesaikan masa pemasyarakatan," katanya.