Mees Hilgers dan Eliano Reijners Resmi Jadi WNI, Dirjen AHU: Demi Ciptakan Timnas yang Bisa Bersaing

BRUSSEL - Ditjen AHU Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah menyelesaikan proses naturalisasi Mees Victor Joseph Hilgers dan Eliano Johannes Reijnders. Upacara pengambilan sumpah dan janji setia dipimpin Dirjen AHU, Cahyo Rahadian Muzhar, di Kedubes RI untuk Belgia, Luxembourg, dan Uni Eropa.

Dalam memimpin pengambilan sumpah, Cahyo menegaskan proses naturalisasi ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk memperkuat Tim Nasional Indonesia dalam menghadapi berbagai agenda internasional, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Naturalisasi adalah mekanisme strategis yang kami ambil untuk memperkuat SDM olahraga nasional. Melalui kebijakan ini, kita dapat menggaet atlet-atlet berkualitas yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi internasional," jelas Cahyo di Brussel, Belgia, Senin 30 September.

Proses naturalisasi ini diharapkan memberikan dampak langsung bagi Tim Nasional Indonesia yang akan bertanding pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada pertandingan tersebut, Timnas dijadwalkan melawan Bahrain dan Tiongkok pada tanggal 10 dan 15 Oktober 2024.

Kehadiran Hilgers dan Reijnders diharapkan mampu memperkuat lini belakang Indonesia dan meningkatkan asa untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Kedua pemain juga diproyeksikan akan turut serta dalam sejumlah turnamen besar lainnya, seperti ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 dan AFC Asian Cup 2027.

Cahyo menambahkan naturalisasi Hilgers dan Reijnders merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, dimana Indonesia diharapkan menjadi bangsa maju, mandiri, dan berdaya saing global, termasuk di bidang olahraga.

"SDM unggul adalah kunci daya saing, dan naturalisasi atlet ini merupakan langkah untuk menciptakan tim nasional yang lebih solid, berpengalaman, dan mampu bersaing di level internasional," lanjut Cahyo.

Hilgers dan Reijnders bukan hanya sekadar tambahan di atas kertas bagi Timnas Indonesia, tetapi juga diharapkan mampu mentransfer pengetahuan dan pengalaman berharga dari kompetisi Eropa, tempat mereka saat ini berkarier. Hilgers, seorang bek tengah yang bermain untuk FC Twente di Eredivisie Belanda, dan Reijnders, bek sayap yang memperkuat PEC Zwolle, diharapkan membawa metode latihan dan pola pikir profesional yang dapat memberikan pengaruh positif bagi pemain muda lokal di Indonesia.

Lebih lanjut, Cahyo menyatakan bahwa naturalisasi ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi berbagai agenda besar sepak bola.

"Naturalisasi atlet tidak hanya penting untuk meningkatkan kualitas permainan tim, tetapi juga membangun tim yang lebih beragam dan berpengalaman, yang sangat diperlukan dalam kompetisi internasional," ujar Cahyo.

Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk terus mengawal proses naturalisasi ini sebagai salah satu bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan prestasi olahraga nasional.

Selain di bidang sepak bola, pemerintah tengah merancang kebijakan yang lebih luas untuk menarik diaspora Indonesia, baik eks WNI maupun keturunan Indonesia, agar kembali menjadi warga negara dan berkontribusi di berbagai bidang, termasuk sains dan teknologi. Hal ini sejalan dengan cita-cita besar Indonesia untuk menjadi negara yang maju dan berdaya saing tinggi di berbagai sektor, termasuk olahraga.

Cahyo juga menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam proses naturalisasi ini, mulai dari Presiden Joko Widodo, Presiden terpilih Prabowo Subianto, DPR RI, hingga masyarakat pecinta sepak bola di tanah air.

"Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak adalah kunci sukses dari selesainya proses naturalisasi ini. Kami berharap bergabungnya Mees Hilgers dan Eliano Reijnders akan semakin memajukan prestasi sepak bola Indonesia," pungkasnya.

Dengan proses naturalisasi yang telah rampung, pemerintah berharap Tim Nasional Indonesia dapat semakin kompetitif di ajang internasional dan mencapai target jangka panjang, yaitu masuk ke dalam peringkat 100 besar FIFA dan 10 besar Asia. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat dinilai menjadi elemen penting untuk mendorong perkembangan sepak bola nasional serta memberikan fasilitas dan pelatihan yang optimal bagi para atlet.