Survei Poltracking Sebut Banyak Pendukung Anies Pilih RK, Pramono: Nyatanya Banyak Kader Mas Anies Bergabung ke Saya

JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, merespons hasil survei Poltracking yang menunjukkan responden pendukung Anies Baswedan lebih banyak yang memilih pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono ketimbang dirinya dan Rano Karno.

Pramono tak mau langsung menelan hasil survei tersebut. Sebab, menurutnya, saat ini banyak orang-orang dekat Anies, termasuk mantan tim pemenangannya yang kini bergabung menjadi tim Pramono-Rano.

"Kenyataannya sekarang ini hampir semua kader-kader utamanya Mas Anies mulai dari ketua relawan, jubir, dan para kiai lebih banyak bergabung dengan tim saya. Itu nanti kita akan lihat," kata Pramono di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 30 September.

Pramono mengaku optimis pada hari pemungutan suara nanti akan banyak pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang memilihnya dan Rano.

Pramono mengacu pada tren elektabilitas hasil jajak pendapat sejauh ini. Di mana, saat awal September lalu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap elektabilitas Pramono-Rano sebesar 28,4 persen.

Beberapa waktu kemudian, lembaga survei Poltracking merilis elektabilitas Pramono-Rano sebesar 31 persen. Pramono yakin elektabilitasnya terus meningkat dan mengejar angka keterpilihannya dengan elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono.

"Saya melihat dengan tren positif saja sudah membahagiakan. Jadi kalau ada pertanyaan apakah nanti pendukung Mas Anies akan ke mana, ya bagaimana program-program kita tawarkan. Apakah kemudian program itu mempunyai kesamaan seperti yang disampaikan dengan Pak Anies," jelas Pramono.

Dalam hasil survei Poltracking, disebutkan bahwa responden yang mengatakan puas terhadap kinerja Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI lebih banyak memilih RK-Suswono, yakni sebesar 45 persen.

Sementara, responden yang puas terhadap kinerja Anies dan memilih Pramono-Rano sebesar 32,8 persen, lalu yang memilih Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 5,5 persen.

Survei Poltracking dilakukan pada tanggal 9-15 September 2024. Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kluster survei menjangkau 6 kabupaten/kota di Daerah Khusus Jakarta secara proporsional berdasarkan data jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 2024. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.