PM Israel Netanyahu Pidato di PBB, Mayoritas Delegasi Tinggalkan Ruangan

JAKARTA - Mayoritas delegasi meninggalkan ruangan sidang Majelis Umum PBB saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu naik panggung untuk berpidato. Ejekan terdengar saat Netanyahu memulai pidatonya.

“Saya memutuskan untuk datang ke sini dan meluruskan hal ini,” kata Netanyahu dalam pidato pembukaannya, dengan mengatakan dirinya ingin membela diri dari “kebohongan dan fitnah” yang dia dengar dilansir CNN, Jumat, 27 September.

Netanyahu tengah jadi sorotan bukan cuma soal Gaza tapi gempuran pasukan di Lebanon menyasar Hizbullah. AS dan sekutunya mengusulkan gencatan senjata 21 hari di perbatasan Israel-Lebanon.

Tapi pejabat Israel menyatakan pihaknya menolak proposal itu. Belakangan PM Israel menyebut timnya mengadakan pertemuan terkait usul gencatan senjata di Lebanon.

“Tim kami bertemu (Kamis, 26 September) untuk membahas inisiatif AS dan bagaimana kami dapat mencapai tujuan bersama untuk memulangkan orang dengan selamat ke rumah mereka. Kami akan melanjutkan diskusi tersebut dalam beberapa hari mendatang,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilansir Reuters, Jumat, 27 September.

Pernyataan tersebut muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada Kamis, tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara, di mana jet Israel telah melakukan pemboman besar-besaran terhadap gerakan Hizbullah yang didukung Iran dalam beberapa dekade.

Pada Kamis, setelah Netanyahu berangkat ke New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB, kantornya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan perdana menteri telah memerintahkan pasukan Israel untuk terus berperang dengan kekuatan penuh di Lebanon.

Pernyataan terbaru Netanyahu tidak mengacu pada komentar Katz dan politikus Israel lainnya, yang juga menolak gencatan senjata.