Pemeliharaan Jalan di Belitung Gunakan Teknologi Microsurfacing untuk Pertama Kalinya, Apa Itu?

BELITUNG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga untuk pertama kalinya melaksanakan kegiatan pemeliharaan jalan menggunakan teknologi microsurfacing.

Penerapan teknologi ini tengah dilakukan pada Jalan Sudirman yang berada di Kota Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung, sepanjang 2,2 kilometer (km).

Teknologi ini merupakan pekerjaan lapis permukaan mikro yang diterapkan pada jalan dengan perkerasan beraspal dalam kondisi pelayanan mantap untuk memperbaiki profil permukaan perkerasan (minor), pelepasan butir, oksidasi, retak rambut dan alur.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Bangka Belitung Rima Qotrun Nada mengatakan, hal ini sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2020-2024 pada misi ketiga, yakni penerapan inovasi teknologi di bidang jalan dan jembatan untuk perbaikan yang berkelanjutan.

"Pada 2024, BPJN Bangka Belitung untuk pertama kalinya mencoba melaksanakan kegiatan pemeliharaan preventif lainnya menggunakan teknologi yang lebih tinggi dengan lapis permukaan mikro atau bisa disebut microsurfacing pada Jalan Sudirman (Tanjung Pandan) sepanjang 2,2 km," ujar Rima kepada di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Jumat, 27 September.

Rima menyebut, ada empat kelebihan dari penerapan teknologi microsurfacing ini. Pertama, mengurangi biaya operasional kendaraan, ban lebih awet, hemat BBM dan mengurangi bising. Kedua lebih ramah lingkungan (hanya pakai satu alat penghampar) dan penggunaan polimer berbahan alami (getah karet).

Ketiga, yakni lebih mudah dikerjakan (20 menit untuk hamparan 400 meter) dan keempat atau terakhir adalah hasilnya hitam atau tampak seperti baru di-overlay, keras (karena pakai additive polymer) dan tahan lama (sampai pemeliharaan selanjutnya).

"Walaupun kegiatan microsurfacing ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia, namun sudah diterapkan di berbagai negara lain seperti Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Australia, China dan India," katanya.

Dia berharap, kegiatan pemeliharaan jalan menggunakan teknologi microsurfacing bisa diterapkan di wilayah Indonesia lainnya.

"Dengan berhasilnya pekerjaan microsurfacing di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bangka Belitung, diharapkan dapat menjadi percontohan untuk wilayah lainnya di Indonesia," ucap dia.

"Sehingga, dapat meningkatkan kenyamanan berkendara, mendukung perekonomian masyarakat serta menjaga kondisi jalan nasional tetap mantap untuk umur lebih lama dengan biaya yang ekonomis," sambungnya.

Diketahui, progres pekerjaan rehabilitasi Jalan Sudirman menggunakan teknologi ini telah mencapai 64,16 persen. Sementara untuk progres blackspot telah mencapai 17,98 persen. Dengan demikian, keseluruhan pekerjaannya ditargetkan akan rampung pada November mendatang.

"(Target selesai) 8 November 2024," katanya.