Dari Piutang hingga Penyimpangan Seksual, Motif di Balik Pembunuhan Bocah di Cilegon

CILEGON - Sebanyak lima orang pelaku penculikan terhadap Aqilatunnisa Prisca Herlan, yakni Saenah, Rahmi, Emi, Yayan, dan Ujang ditangkap di sejumlah tempat berbeda di Cilegon dan Pandeglang. Dari lima pelaku yang ditangkap, dua di antaranya, yakni Saenah dan Rahmi merupakan otak pelaku dan kenal dekat dengan orang tua korban.

Korban diketahui diculik dari dalam rumah kontrakan di daerah Cilegon pada Selasa 17 September. Ketika itu ibu korban sedang menjemput ayah korban di tempat kerja. Korban kemudian dibawa oleh pelaku ke ruangan yang dijadikan gudang di samping rumah kontrakan keluarga korban.

Di tempat inilah korban dibunuh dengan cara dipukul menggunakan besi dan bagian kepala korban diduduki oleh dua orang pelaku hingga melakban muka korban.

Selain Saenah dan Rahmi, eksekusi juga dilakukan oleh pelaku lain, Emi. Ia dijanjikan akan diberikan uang sebesar Rp 50 juta rupiah. Selain itu, Emi juga mengaku kesal karena ibu korban sering memarahi anak Emi. Di gudang itu juga mayat korban sempat disimpan di dalam kontainer hingga malam hari.

Ironisnya, pelaku Rahmi sempat mengantar ibu korban ke kantor polisi untuk memberikan laporan terkait hilangnya korban. Pada saat itu, dua pelaku lain, yakni Saenah dan Emi membawa jenazah korban ke wilayah Lebak dengan menggunakan sepeda motor dengan cara dimasukan ke dalam tas.

Di Lebak, jenazah korban kemudian diserahkan ke dua pelaku lain, yakni Yayan dan Ujang dan diminta untuk membuang korban dari atas jembatan. Yayan dan Ujang disebut akan diberi imbalan Rp 100.000.

Pelaku tega menculik dan membunuh karena ibu korban terus menerus menagih hutang sebesar Rp 75 juta. Selain itu, pelaku yang memiliki penyimpangan seksual merasa cemburu ibu korban dekat dengan pacar pelaku. Dari pemeriksaan pihak kepolisian, Saenah dan Rahmi diduga memiliki hubungan sesama jenis.

"Cemburu sama RA (Rahmi) karena dekat dengan si ibu korban. Kalau untuk besi memang ada di situ sudah lama dan saya spontan saja (membunuh), tetapi saya enggak dudukin (korban). Saya yang pertama lakban mulut korban," kata pelaku utama pembunuhan Saenah.

Sementara, Kasatreskrim Polres Cilegon AKP Hardi Meidikson Samula mengatakan, selain karena faktor kesal lantaran di tagih hutang oleh ibu korban, pelaku EM memiliki kelainan seksual yang cemburu lantaran pelaku Rahmi memiliki kedekatan dengan ibu korban.

"Lima tersangka punya peran masing-masing. Peran utama EM dan SA, yang laki-laki bantu buang jenazah di Lebak. Motif pelaku yang pertama utang-piutang pinjol karena ada yang dendam dan satu lagi adanya penyimpangan seksual hubungan sesama jenis," pungkas AKP Hardi.