Francesco Bagnaia Bicara Kesulitan Sirkuit Mandalika

JAKARTA – Juara bertahan MotoGP asal Italia, Francesco Bagnaia, mengutarakan dua tikungan terakhir Sirkuit Mandalika merupakan tantangan paling sulit untuk dihadapi.

Pebalap yang akrab disapa Pecco itu akan berada di lintasan tersebut dalam balapan seri ke-15 musim ini pada Minggu, 29 September 2024. Ia butuh kemenangan di sana untuk menjaga peluang juara musim ini.

Bagnaia mengatakan bahwa sirkuit kebanggaan Indonesia ini bukanlah lintasan yang gampang untuk dirajai, terutama pada tikungan-tikungan terakhir yang memiliki sudut sempit sehingga pebalap dituntut waspada.

"Menurut saya, tantangan tersulit di dua tikungan terakhir karena ada tikungan ke kanan memanjang dan tidak bisa mengerem dengan keras karena sudut kemiringan motor cukup besar. Selain itu, di tikungan terakhir sangat sempit dan tajam. Itu cukup sulit," ujar Bagnaia.

Bagnaia yang musim lalu menjuarai Grand Prix Mandalika saat ini masih menduduki posisi kedua di klasemen sementara pebalap. Dia mengekori Jorge Martin yang menempati posisi teratas.

Dari total 14 seri yang sudah dijalani, Bagnaia berhasil mengumpulkan total 317 poin atau terpaut sebanyak 24 poin dari Jorge Martin.

Bagnaia pun berharap dirinya bisa mengulangi momen manis musim lalu sehingga memangkas jarak poin dengan rival untuk menjaga peluang mempertahankan gelarnya.

"Saya berharapa balapan akhir pekan ini di Mandalika bisa berjalan dengan baik tanpa masalah apa pun. Kami harus bekerja mendapatkan performa dan berusaha untuk menang," kata dia.

Pebalap yang berusia 27 tahun tersebut hadir ke Mandalika dengan modal kurang bagus, terutama seri sebelumnya di Emilia Romagna dirinya harus pulang dengan tangan hampa.

Hal itu terjadi karena ia terjatuh saat balapan tersisa tujuh putaran. Akibatnya ia hanya mendapat 10 poin hasil dari memenangi Sprint Race sehari sebelumnya pada Sabtu, 21 September 2024.

Musim ini, Bagnaia tercatat masih menjadi pebalap dengan kemenangan terbanyak. Dari 14 seri yang dijalani, ia total sudah enam kali juara, unggul jauh atas Jorge Martin yang baru dengan dua kemenangan.