Google dan Volkswagen Bermitra untuk Asisten AI di Smartphone
JAKARTA – Google, bagian dari Alphabet Inc., menyediakan kemampuan utama untuk asisten kecerdasan buatan (AI) bagi pengemudi Volkswagen melalui aplikasi smartphone. Kemitraan ini merupakan bagian dari strategi Google untuk memperluas bisnisnya dengan menawarkan alat untuk membangun aplikasi AI bagi perusahaan.
Melalui asisten di dalam aplikasi Volkswagen, pengguna dapat mengajukan pertanyaan seperti "Bagaimana cara mengganti ban yang bocor?" atau mengarahkan kamera ponsel ke dasbor kendaraan untuk menerima informasi yang relevan.
Asisten AI ini menggunakan model bahasa besar Google, Gemini, yang dapat memahami dan menghasilkan respons prediktif terhadap bahasa manusia, serta memanfaatkan kapasitas komputasi awan. Alat ini dirancang dengan memasukkan data seperti manual pemilik kendaraan Volkswagen dan video YouTube tentang perawatan kendaraan ke dalam Gemini.
CEO Google Cloud, Thomas Kurian, mengatakan bahwa produk ini memerlukan solusi untuk multimodalitas, yaitu kemampuan memproses berbagai jenis data seperti teks, gambar, dan video.
“Masalah ini tampak sederhana secara sekilas, tetapi secara teknis sangat kompleks,” kata Kurian, dikutip VOI dari Reuters. “Banyak orang berpikir yang kami buat adalah sistem terjemahan suara ke teks yang kemudian mencari manual. Tidak sama sekali.”
Baca juga:
- Resmikan NextHub Global Summit 2024, Menkominfo Dorong Investasi di Agritech dan Aquatech
- TikTok Hapus Akun Media RT dan Sputnik karena Pengaruh Operasi Terselubung
- Vitalik Buterin Klarifikasi Tak Punya Anjing, Harga Memecoin MISHA Anjlok Drastis
- Kominfo Resmikan Pengoperasian Early Warning System di TV Digital
Asisten AI ini tersedia secara gratis untuk sekitar 120.000 pemilik model Volkswagen Atlas dan Atlas Cross Sport, dan akan diluncurkan pada awal tahun depan untuk mobil model tahun 2020 ke atas.
Adopsi AI generatif oleh perusahaan dapat mengubah pasar komputasi awan yang menguntungkan, di mana Google berada di posisi ketiga dalam pangsa pasar di belakang Amazon dan Microsoft. Sementara sebagian besar perusahaan masih mencari aplikasi AI yang praktis bagi pengguna.
Komputasi awan merupakan segmen bisnis yang berkembang untuk Google, dengan menyumbang 33 miliar dolar AS (Rp499,9 triliun) dari total pendapatan perusahaan yang mencapai 307 miliar dolar AS (Rp4.650,7 triliun) pada tahun 2023. Solusi AI telah mendorong pendapatan miliaran dolar tahun ini, meskipun Google enggan mengungkapkan angka yang lebih rinci.
Volkswagen menolak memberikan rincian mengenai penggunaan asisten AI-nya sejauh ini.