Jokowi Beberkan Untungnya Ada Geopolitik Global hingga COVID-19 untuk Indonesia

MEMPAWAH - Presiden Joko Widodo mengungkapkan keuntungan adanya pandemi COVID-19, hingga resesi ekonomi global yang terjadi.

Menurut kepala negara, dengan adanya permasalahan tersebut, perhatian negara maju teralihkan dari Indonesia yang ingin melakukan hiliriasi mineral dan sumber daya alam (SDA) tanpa gangguan.

"Untungnya ada geopolitik global, ada COVID-19, ada resesi ekonomi sehingga negara-negara maju sibuk dengan masalah-masalah yang mereka miliki, sibuk dengan problem-problem menyelesaikan problem-problem yang mereka miliki dan melupakan kita," ujar Joko Widodo saat meresmikan injeksi bauksit perdana untuk proyek SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa, 24 Feb

Jokowi menjelaskan, negara maju yang mengimpor barang dari Indonesia telah mulai kecanduan impor barang mentah.

"Sehingga saat kita ingin hilirisasi, pasti diganggu. Pasti mereka tidak rela, pasti mereka tidak mau," sambung dia.

Dalam sambutannya, Jokowi juga menyoroti kesuksesan Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah produk seperti nikel. Sebelum 2020, ekspor nikel mentah hanya menghasilkan 1,4 hingga 2 miliar dolar AS, namun setelah kebijakan penghentian ekspor bahan mentah, nilai tambah melonjak hingga 34,8 miliar dolar AS pada tahun 2023.

Jokowi menyampaikan bahwa kebutuhan aluminium dalam negeri yang mencapai 1,2 juta ton, 56 persennya masih diimpor. Dengan selesainya pembangunan smelter ini, diharapkan impor aluminium dapat dihentikan, menghemat devisa negara sebesar 3,5 miliar dolar AS setiap tahunnya.

Presiden juga mengungkapkan kegembiraannya karena ekosistem industri aluminium yang terintegrasi, dari hulu hingga hilir, telah selesai untuk fase pertama. Smelter ini akan memproses bauksit menjadi alumina, yang kemudian akan dikirim melalui Pelabuhan Kijing ke Kuala Tanjung untuk diolah lebih lanjut di PT Inalum.

Dengan investasi senilai Rp16 triliun, Presiden Jokowi berharap ini menjadi awal dari babak baru industrialisasi Indonesia. Ia juga menyinggung beberapa proyek smelter lainnya, seperti di Sumbawa dan PT Freeport, yang merupakan bagian dari upaya besar Indonesia menjadi negara industri.