Ridwan Kamil-Suswono Siapkan Empat Strategi Kampanye di Pilkada DKI Jakarta 2024

JAKARTA - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono, atau yang biasa disebut RIDO, telah merancang empat strategi kampanye untuk menarik pemilih yang belum menentukan pilihan, atau dikenal sebagai "swing voters," dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Dalam Apel Pemenangan RIDO di DPP Partai Golkar Jakarta, Sabtu lalu, Ridwan Kamil—yang akrab disapa Kang Emil—mengungkapkan rencana mereka untuk memenangkan Pilkada dalam satu putaran.

1. Blusukan dan Tatap Muka: Strategi pertama adalah melakukan "blusukan" atau interaksi langsung dengan masyarakat. Ridwan Kamil menekankan pentingnya turun ke lapangan untuk menyampaikan visi dan misi RIDO, seperti program dokter keliling untuk lansia dan kredit tanpa agunan untuk kaum dhuafa. "Asal berkumpul lima orang, satu macet, empat bertanggung jawab bergotong royong," jelasnya, merujuk pada mekanisme program kredit yang dapat diakses.

2. Melibatkan Tokoh Masyarakat: Strategi kedua adalah menyasar tokoh masyarakat. Ridwan percaya bahwa tokoh masyarakat dapat membantu mengurangi angka golput dengan memberikan informasi dan arahan kepada warga menjelang hari pemungutan suara. "Tokoh-tokoh di bawah tolong disilaturahmikan," ujarnya, mengingat pentingnya peran mereka dalam mengarahkan pemilih.

3. Acara Komunitas: Strategi ketiga melibatkan penyelenggaraan acara-acara komunitas, seperti senam pagi, yang bertujuan menciptakan suasana positif dan menyenangkan. Ridwan berharap cara ini dapat membuat kampanye politik terasa lebih akrab dan tidak menegangkan.

4. Penggunaan Media Sosial: Strategi terakhir adalah memanfaatkan media sosial untuk menampilkan visi, misi, dan prestasi program RIDO. "Tolong dikencangkan. Cukup dua saja di sosial media, tampilkan prestasi-prestasi kami terdahulu dan solusi-solusi kami di masa depan," pesannya, menekankan pentingnya media digital dalam kampanye modern.

Dengan empat strategi ini, pasangan RIDO berharap dapat menjangkau dan meyakinkan pemilih yang masih ragu, sekaligus menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat Jakarta.