Pramono Wacanakan Penerima KJP Gratis Masuk Ancol dan TMII

JAKARTA - Bakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung mewacanakan para siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) bisa mengunjungi kawasan wisata Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) secara gratis.

Jika terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta dalam Pilkada 2024, Pramono dan wakilnya, Rano Karno, berjanji akan menggratiskan akses masuk Ancol dan TMII beberapa kali dalam setahun untuk penerima KJP.

"Kalau kami diberikan amanah, maka anak-anak yang mendapatkan Kartu Jakarta Pintar maupun Jakarta, mereka boleh melakukan kunjungan setahun tiga atau empat kali gratis diberikan oleh pemerintah Jakarta. Termasuk pendampingnya," kata Pramono dalam acara konsolidasi Partai Hanura, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 September.

Pramono menilai bahwa para pelajar di Jakarta juga membutuhkan rekreasi selain menjalankan kewajiban belajarnya. Sementara, banyak penerima KJP yang berasal dari keluarga kurang mampu yang tak bisa mengunjungi kawasan-kawasan wisata karena keterbatasan ekonomi.

"Saya baru tahu bahwa sebagian besar yang menerima Kartu Jakarta Pintar, mereka belum pernah sama sekali lihat Ancol maupun Taman Mini," ucap Pramono.

Dalam kesempatan itu, Pramono juga mengutarakan janjinya untuk memperluas lapangan pekerjaan untuk generasi Z dan kelompok milenial, jika memenangkan Pilkada 2024. Pramono menamakan program perluasan lapangan kerja yang ia gagas dengan Jakarta Fund dengan Pemprov DKI sebagai pemberi modal.

"Saya akan menggagas yang disebut dengan Jakarta Fund. Sehingga, Jakarta bisa menjadi investor di berbagai daerah proyek-proyek yang baik secara ekonomi menguntungkan selama dikelola secara profesional," tutur Pramono.

Nantinya, Pemprov DKI Jakarta akan mengalokasikan dana dari sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) APBD Jakarta untuk menjalankan program tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, SiLPA APBD DKI Jakarta tiap tahunnya mencapai tak kurang dari Rp5 triliun per tahun. Mantan Sekretaris Kabinet itu berujar, ide alokasi dana untuk perluasan lapangan kerja dari sisa APBD ini bisa menjadi jawaban mengatasi kebutuhan lapangan kerja generasi muda.

"Apakah bisa? Pasti bisa, yakin pasti bisa. Karena kenapa? Jakarta ini APBD-nya Rp85-86 triliun, SiLPA-nya, sisanya sekitar Rp5 triliun. Katakanlah kalau Rp1-2 triliun digunakan modal dasar untuk Jakarta Fund, ini akan sangat menguntungkan dan memberikan revenue tambahan bagi Jakarta. Sekaligus juga membuka lapangan kerja," imbuh Pramono.