Pemprov DKI Bakal Simulasi Gempa Megathrust di 5 Kantor Wali Kota Awal Oktober

JAKARTA - Pemprov DKI lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan melakukan simulasi penanganan gempa megathrust di lima kantor wali kota Jakarta pada awal Oktober mendatang.

"Pelaksanaan simulasi gempa bumi rencananya akan dilakukan pada minggu pertama dan kedua Oktober 2024 di seluruh kantor wali kota di 5 wilayah," kata Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta Muhammad Yohan, Sabtu, 21 September.

Sebelum pelaksanaan simulasi, BPBD DKI akan melakukan praasesmen untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana gedung serta edukasi mengenai kesiapsiagaan menghadapi gempa bagi para pegawai di lingkungan wali kota.

"Adapun rencana simulasi penanganan kedaruratan gempa bumi akan menggunakan skenario gempa megathrust selat sunda magnitudo 8,7 dengan skala dampak MMI VI-VII," ucap Yohan.

Selain itu, BPBD DKI juga mulai menerima banyak permintaan untuk mengadakan pelatihan soal mitigasi bencana gempa bumi setelah munculnya ancaman gempa megathrust.

"Semenjak adanya isu megathrust ini, kita jadi cenderung banyak dapat permintaan Untuk adanya pelatihan atau pengetahuan tentang mitigasi bencana gempa," ucapnya.

Yohan mengaku, BPBD selama ini memang menjalankan kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana. Biasanya, edukasi ini dilakukan pada komunitas RT-RW, kelurahan, hingga gedung-gedung perkantoran.

Lalu, semenjak masyarakat mulai mengetahui adanya potensi gempa megathrust, permintaan untuk mendapat edukasi dari BPBD yang diajukan lewat layanan telepon 112 dan kanal resmi BPBD meningkat pesat.

Hal ini, menurut Yohan, membuktikan bahwa kesadaran masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana mulai meningkat.

"Efeknya seperti itu ya. Dengan adanya isu megathrust, yang positifnya adalah orang semua jadi aware bahwa bencana ini selalu harus kita waspadai," ucap Yohan.

Sebagai informasi, megathrust adalah jenis patahan tektonik yang terbentuk di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik menyusup di bawah lempeng lainnya. Patahan ini terjadi di batas lempeng konvergen, terutama antara lempeng samudera dan lempeng benua.

Gempa megathrust umumnya sangat kuat dan sering kali berkekuatan besar dengan kekuatan magnitudo 8 atau lebih. Hal ini terjadi karena pergeseran yang terjadi di sepanjang patahan ini melibatkan area yang sangat luas dan melepaskan energi yang besar.