Hasil Imbang Lawan Indonesia Buat Graham Arnold Pergi dari Kursi Pelatih Australia
JAKARTA - Hasil imbang yang diraih Australia saat jumpa Timnas Indonesia di laga kedua Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ternyata berbuntut pahit bagi Graham Arnold. Pelatih 61 tahun itu akhirnya memilih meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Socceroos.
"Saya katakan setelah pertandingan melawan Indonesia bahwa saya harus membuat beberapa keputusan. Setelah merenung dalam-dalam, naluri saya mengatakan bahwa inilah saatnya untuk berubah, baik untuk diri saya sendiri maupun program ini," ujar Graham Arnold dikutip dari situs resmi Socceroos, Jumat 20 September 2024.
Graham arnold memulai petualangannya bersama The Socceroos pada 2018. Namun, setelah menuai kekalahan 0-1 dari Bahrain dan imbang 0-0 atas Indonesia di Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, ia memutuskan mundur.
Baca juga:
Di atas kertas, Australia seharusnya bisa mengalahkan Bahrain dan Indonesia. Namun, kenyataannya Socceroos kini terpuruk di klasemen dengan berada di posisi kelima yang notabene ada di bawah Indonesia.
Kondisi itu membuat Australia berada di posisi sulit. Pasalnya, Australia masih akan menghadapi tim kuat seperti Jepang dan Arab Saudi.
"Saya telah membuat keputusan untuk mengundurkan diri berdasarkan apa yang terbaik bagi negara, para pemain, dan sepak bola Australia."
"Saya telah memberikan segalanya yang saya bisa untuk peran ini. Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai selama masa jabatan saya," ucap Arnold.
Masa jabatannya yang dimulai sejak 2018 membuat Arnold menjadi pelatih terlama dalam sejarah Australia.
Sebelumnya, selama 40 tahun berkarier di sepak bola Australia, Arnold pernah menjadi asisten pelatih dan caretaker, termasuk menjadi pelatih Australia U-23.
"Memimpin Timnas Australia merupakan puncak karier saya dan sebuah kehormatan. Saya sangat bangga dengan pencapaian kami, mulai dari memecahkan rekor hingga membina bakat baru, serta mengukir sejarah di panggung global."
"Setelah mempertimbangkan dengan saksama, saya yakin inilah saatnya kepemimpinan baru untuk membimbing tim lebih maju."
"Saya telah mengabdi selama 40 tahun untuk sepak bola Australia. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, yang telah menjadi bagian dari perjalanan ini selama enam tahun terakhir."
"Saya mendoakan agar tim dan staf pendukung yang luar biasa ini meraih kesuksesan dalam kualifikasi Piala Dunia ini," tuturnya.