RK Mau Pindahkan Pusat Perkantoran ke Selatan Jakarta, Rano Karno: Enggak Usah Geser-geser
JAKARTA - Bakal calon Wakil Gubernur Rano Karno merespons rencana bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil yang ingin memindahkan pusat perkantoran ke selatan Jakarta.
Mantan Gubernur Banten ini menilai, tata ruang wilayah Jakarta telah diatur oleh pemerintah lewat regulasi yang sudah ada. Sehingga, Gubernur DKI selanjutnya harus mengikuti tata ruang tersebut.
"Jadi enggak usah ngegeser-geser, tata ruangnya sudah ada. Itu aja. Jadi, disiplin ilmunya begitu. Ya, 11 tahun saya di pemerintahan, jadi cukup tahu lah," kata Rano usai mengunjungi Makam Pangeran Jayakarta, Jakarta Timur, Jumat, 20 September.
Pemprov DKI, ditegaskan Rano, telah memetakan zonasi-zonasi pemerintahan, kawasan perumahan, hingga industri dan perkantoran.
Namun, pria yang akrab disapa Bang Doel ini tak mempermasalahkan jika RK dan Suswono merencanakan pergeseran kawasan perkantoran.
"Setiap seseorang pasti punya rencana. Enggak harus kita ikuti rencana itu, dan kita tidak harus bilang rencana itu tidak bagus. Bagus, tapi mungkin kita gak lakukan itu," ucap Rano.
Baca juga:
- Satu Orang Tewas Akibat Penikaman Acak di Rotterdam Belanda, Penyerang Ditangkap
- Kejaksaan Taiwan Periksa Bos Gold Apollo hingga Geledah Perusahaan Selidiki Ledakan Pager Lebanon
- Serangan Militan Jaringan Al Qaeda di Akademi Kepolisian dan Bandara Mali Tewaskan 70 Orang
- 6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Militer Israel di Qabatiya Tepi Barat
Sebelumnya, Ridwan Kamil (RK) mengaku punya siasat mengatasi kemacetan Jakarta. Salah satunya, RK dan Suswono merencanakan untuk menggeser kawasan perkantoran dari pusat ke selatan Jakarta.
Menurut RK, pemindahan pusat perkantoran, misalnya daei kawasan MH Thamrin ke wilayah selatan juga bisa membuat mobilitas warga di daerah penyangga yang bekerja di Jakarta menjadi lebih efisien.
Hal ini diungkapkan RK saat sowan ke kediaman mantan Gubernur DKI Sutiyoso di Museum Bang Yos, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 12 September.
"Jadi memperbanyak hunian di pusat, dan memperbanyak pusat bisnis di luar pusat. Ke selatan kita dorong lebih banyak perkantoran, di Simatupang misalkan. Kemudian ke arah barat, timur utara sehingga terjadi pergerakan yang lebih efisien," urai RK.