Usai Ledakan Massal, Lebanon Larang Walkie Talkie-Pager Dibawa ke Pesawat
JAKARTA - Pihak berwenang Lebanon pada Kamis melarang walkie-talkie dan pager dibawa dalam penerbangan dari bandara Beirut.
Kebijakan ini diambil usai ribuan perangkat tersebut meledak dalam serangan mematikan terhadap Hizbullah pekan ini.
Direktorat penerbangan sipil Lebanon meminta maskapai penerbangan yang beroperasi dari Beirut untuk memberi tahu penumpang walkie-talkie dan pager dilarang hingga pemberitahuan lebih lanjut. Perangkat semacam itu juga dilarang dikirim melalui udara, lapor kantor berita negara Lebanon dilansir Reuters, Kamis, 19 September.
Dilaporkan 37 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka ketika pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak dalam dua gelombang serangan pada Selasa dan Rabu pekan ini.
Baca juga:
- Briptu AW Polisi yang Bawa 10 Kilogram Sabu dan 5 Ribu Ekstasi Belum Jadi Tersangka
- Berkomplot dengan Iran, Pengusaha Israel Minta Uang 1 Juta Dollar AS untuk Bunuh PM Netanyahu
- Polisi Tangkap Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Saat Ngumpet di Plafon
- Jokowi: Hati-hati Gig Economy, Perusahaan Lebih Pilih Freelance
Lebanon dan Hizbullah, kelompok bersenjata lengkap yang didukung Iran, mengatakan Israel yang melakukan serangan itu. Tapi Israel belum mengaku bertanggung jawab.
Tentara Lebanon mengatakan pihaknya meledakkan pager dan perangkat telekomunikasi yang mencurigakan dalam ledakan terkendali di berbagai daerah. Mereka meminta warga untuk melaporkan perangkat mencurigakan apa pun.
Hizbullah dan Israel saling baku tembak melintasi perbatasan Lebanon-Israel selama hampir satu tahun, dalam konflik yang dipicu oleh perang Gaza.