Soal Merger BUMN Karya, Erick Thohir: Tunggu Surat Persetujuan Menteri PUPR
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan perkembangan merger BUMN karya. Dia bilang saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Erick mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat terkait rencana merger BUMN karya kepada Basuki.
“Kami tetap menunggu konsolidasi karya yang sedang ada di meja Pak Menteri PUPR, kita tunggu saja,” katanya saat ditemui di Mandiri Digital Tower, Jakarta, Rabu, 18 September.
Namun, Erick mengatakan meskipun surat dari Basuki rampung dalam waktu dekat ini, merger BUMN karya tidak bisa diselesaikan sebelum pergantian pemerintahan.
“(BUMN) karya kan (masih) nunggu surat. Tapi kalau suratnya turun pun enggak keburu (merger sebelum pergantian pemerintahan),” ujarnya.
Sekadar informasi, Kementerian BUMN berencana untuk menggabungkan atau merger BUMN karya dari tujuh menjadi tiga. Adapun merger ini menyasar tujuh perusahaan pelat merah yakni PT Adhi Karya Tbk; PT Hutama Karya, PT Waskita Karya Tbk; PT Pembangunan Perumahan Tbk; PT Wijaya Karya Tbk; PT Brantas Abipraya; dan PT Nindya Karya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mempercepat proses konsolidasi perusahaan pelat merah di sektor karya. Aksi korporasi ini juga sudah disepakati dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengungkap bahwa saat ini peleburan BUMN karya yakni PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) sedang di kejar agar bisa terlaksana di tahun ini.
BACA JUGA:
“Peleburannya kalau enggak salah itu, peleburannya sekarang lagi dilihat terutama untuk HK sama Waskita lagi proses, nanti dilihat kira-kira tuh ada timeline yang harus kita sepakati dulu bersama PUPR,” ujarnya saat ditemui di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis, 22 Agustus.
Rabin juga bilang aksi korporasi ini juga telah disepakati oleh kementerian terkait yaitu, Kementerian PUPR. Dia mengatakan nantinya, HK akan berperan sebagai induk dari Waskita.
“Sudah (disepakati), sama Pak Bas (Menteri PUPR Basuki) sama Pak Menteri (Menteri BUMN Erick Thohir). Nah ini kita harus setting lagi kira-kira timing-nya, karena harus dilihat pembukuannya yang sehat HK sama Waskita-nya,” jelasnya.