PDIP: Megawati Akan Bertemu Prabowo Sebelum Pelantikan Presiden

JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto. Said mengatakan, Megawati akan bertemu Prabowo sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang. 

"Pertemuan Ibu Ketua Umum dengan Bapak Prabowo, Presiden terpilih ini hanyalah menunggu momentum hari-hari. Karena pelantikan tanggal 20 Oktober sudah di depan mata kita bersama. Kita semua bersiap-siap untuk menyambut Presiden terpilih, dilantik tanggal 20 Oktober dan insyaallah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo," ujar Said, Selasa, 17 September. 

Kendati demikian, Said membantah jika pertemuan Megawati dan Prabowo dianggap sebagai sikap PDIP yang melunak dan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dia menegaskan, pertemuan kedua ketum parpol dan presiden itu untuk membicarakan hal-hal mengenai kebangsaan dan kepentingan rakyat Indonesia. 

"Tidak ada (masuk pemerintahan, red). Ketika kedua pemimpin bangsa bertemu berdua, tiba-tiba kita datang pada kesimpulan bahwa PDI Perjuangan melunak, kemudian masuk ke dalam. Atau kedua pemimpin bangsa bertemu tapi PDI Perjuangan tetap di luar. Maka kesimpulan itu tahan dulu. Kita menunggu bagaimana kedua beliau ini menyamakan visinya ke depan merawat Indonesia, memajukan Indonesia, memakmurkan kita semua, rakyat Indonesia," jelas Said. 

"Kalau itu punya kesamaan, insyaallah kami melihatnya bagi PDI Perjuangan, baik di dalam maupun di luar sama saja," sambung Legislator dapil Jawa Timur X itu. 

Said juga menegaskan, pertemuan Megawati dan Prabowo tidak untuk meminta jatah kursi menteri untuk PDIP. Soal sikap PDIP, menurutnya, akan sama saja baik di dalam maupun di luar pemerintahan. 

"Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri. Atau sebaliknya, PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek. Itu tidak ada ceritanya. Bertemunya ini untuk menunjukkan kepada publik, kepada kita semua, bahwa sebenarnya politik itu merawat moralitas publik. Wahana merawat moralitas publik. Nah, itu penting bagi kedua pemimpin ini untuk bertemu," tegas Said.