Jelang Pelantikan Prabowo, Impor Susu pada Agustus 2024 Capai 94,49 Juta Dolar AS
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor susu pada Agustus 2024 capai 94,49 juta dolar AS atau naik 21,19 persen jika dibandingkan dengan Juli 2024.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan impor susu capai 94,49 juta dolar AS atau naik 21,12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 78,02 juta dolar AS.
“Impor susu secara bulanan naik 21,19 persen, sedangkan secara tahunan naik 21,12 persen dan secara kumulatif turun 10,27 persen,” kata Pudji dalam konferensi pers, Selasa, 17 September.
Adapun impor susu pada Agustus 2024 terutama berasal dari Selandia Baru sebesar 47,99 juta dolar AS atau lebih tinggi jika dibandingkan pada Juli 2024 yang mencapai 44,24 juta dolar AS.
Kemudian, Amerika Serikat sebesar 19,16 juta dolar AS atau naik jika dibandingkan pada Juli 2024 yang mencapai 14,28 juta dolar AS. Dan, Australia sebesar 10,94 juta dolar AS atau naik jika dibandingkan pada Juli 2024 yang mencapai 6,32 juta dolar AS.
Sementara secara kumulatif pada Januari hingga Agustus 2024, impor susu mencapai 605,05 juta dolar AS. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 674,28 juta dolar AS.
Baca juga:
Adapun, volume impor susu mencapai 32,74 ribu ton pada Agustus 2024, naik jika dibandingkan pada bulan Juli 2024 sebesar 26,64 ribu ton.
Adapun volume impor susu pada Agustus 2024 dari Selandia Baru sebesar 15,32 ribu ton pada Agustus 2024, naik jika dibandingkan pada bulan Juli 2024 sebesar 14,22 ribu ton.
Kemudian, Amerika Serikat sebesar 6,61 ribu ton pada Agustus 2024, naik jika dibandingkan pada bulan Juli 2024 sebesar 4,90 ribu ton. Dan, Australia sebesar 3,92 ribu ton pada Agustus 2024, naik jika dibandingkan pada bulan Juli 2024 sebesar 2,24 ribu ton.
Sedangkan, secara kumulatif dari Januari hingga Agustus 2024 volume impor susu mencapai 212,24 ribu ton, naik jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023 sebesar 200,83 ribu ton.