Drone Thermal Bantu Pencarian WN Rusia yang Hilang Usai Mendaki Ilegal Gunung Rinjani NTB
MATARAM - Tim SAR gabungan menggunakan drone untuk melakukan pencarian warga negara asing (WNA) bernama Mordovina Alexandra (44) asal Rusia yang hilang saat mendaki Gunung Rinjani secara ilegal.
"Sejak hari Jumat kami lakukan penyisiran jalur Senaru," kata Kepala SAR Mataram Wahyu di Mataram, Antara, Minggu, 15 September.
Di samping melalui pendakian, kata dia, pencarian juga dilakukan dari udara dengan menggunakan drone thermal.
"Ada dua titik yang dilakukan pemantauan melalui udara, yaitu sekitar Puncak Sangkareang dan Lembah Santong," katanya.
Setelah dilakukan pengecekan di beberapa lokasi yang dicurigai belum juga ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Hingga saat ini pencarian masih diupayakan secara maksimal bersama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, portir, rekan korban, dan pihak terkait lainnya.
"Korban sudah tidak berada di penginapannya di Senaru Lombok Utara sejak 30 Agustus 2024 dan diduga hilang saat melakukan pendakian," katanya.
Sebelumnya, Kapolsek Bayan Iptu I Wayan Cipta Naya di Lombok Utara mengatakan korban diduga berangkat untuk melakukan pendakian secara ilegal ke Gunung Rinjani.
Tim pencarian telah dibentuk bersama aparat gabungan, dengan pencarian di beberapa titik lokasi, di antaranya jalur Senaru-Plawangan Senaru (Radius ±7KM), Plawangan Senaru-Jalur Sangkareang (Radius + 2KM), Plawangan Senaru - Jalur Batu Ceper (Radius 2KM).
"Dan jalur Plawangan Senaru-Jalur Santong (Radius ±3KM)," katanya.
Kejadian ini diketahui bahwa korban diperkirakan mendaki pada 30 Agustus 2024 sekitar pukul 04.00 WITA dini hari karena sempat memberitahukan kepada rekan-rekannya bahwa dirinya mendaki.
Dengan dibentuknya tim ini, diharapkan WNA yang hilang segera ditemukan.
Baca juga:
"Jika dalam waktu empat hari korban belum ditemukan maka kami akan lakukan evaluasi, koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait untuk berkolaborasi dalam melakukan pencarian terhadap warga negara Rusia yang hilang," katanya.