Rumah Penampungan di Malaysia Digerebek, Polisi Temukan Puluhan Anak Alami Kekerasan Seksual
KUALA LUMPUR - Sebuah rumah tempat penampungan anak di Malaysia digerebek pada pertengahan pekan ini. Ratusan anak diselamatkan dari tempat yang dikelola seorang pengusaha Malaysia tersebut. Puluhan anak dilaporkan mengalami kekerasan fisik dan seksual, bahkan hingga disodomi.
Polisi Malaysia menyelamatkan 402 anak dari rumah amal yang menurut pihak berwenang dijalankan oleh Global Ikhwan Services and Business (GISB) Holdings, sebuah perusahaan yang juga dituduh pihak berwenang mengeksploitasi pekerjanya.
Polisi mengatakan pada hari Jumat kemarin bahwa pemeriksaan kesehatan menunjukkan banyak anak mengalami cedera akibat kekerasan fisik dan seksual, sementara 13 dari mereka telah disodomi.
GISB menyatakan pihaknya tidak mengelola rumah tersebut dan membantah semua tuduhan mengenai penganiayaan dan eksploitasi pekerja. CEO perusahaan tersebut membantah informasi mengenai adanya pelecehan seksual massal di rumah penampungan itu.
Namun, ia tak membantah jika terjadi satu atau dua kasus sodomi di sana.
Baca juga:
Dalam rekaman video yang diunggah di halaman Facebook resmi GISB pada hari Sabtu 14 September, kepala eksekutif Nasiruddin Ali mengakui perusahaannya telah melakukan pelanggaran hukum.
"Saya tidak ingin menyalahkan hukum. Memang benar kami telah melakukan beberapa kesalahan di mata hukum, tetapi tidak bisakah ada saran atau diskusi terlebih dahulu?" katanya.
Nasiruddin mengatakan tuduhan polisi bahwa anak-anak disodomi dan diajarkan untuk menyodomi orang lain adalah menjijikkan. "Memang ada satu dua kasus sodomi, tetapi kenapa harus digabung semua (kasus)?" ujarnya.