Alasan Pramono Bakal Terima Lulusan SD jadi Pasukan Oranye: Butuh yang Mau Kerja

JAKARTA - Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung bilang petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye harus diisi orang yang mau bekerja. Alasan inilah yang membuat dirinya akan mengembalikan syarat pendidikan minimal sekolah dasar (SD) bagi peminatnya.

"Saya akan kembalikan lagi (minimal syarat pendidikannya, red) SD pun boleh, karena apa, yang dibutuhkan bukan pemikiran tapi mau kerja," kata Pramono kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 14 September.

Pramono menilai pasukan oranye kini tak lagi banyak terlihat. Sebab, warga yang mendaftar harus lulusan sekolah menengah atas (SMA).

"Jadi saya akan melanjutkan yang begitu-begitu, yang kecil-kecil termasuk yang pasukan oranye, yang sekarang ini tiba-tiba hilang karena dinaikkan syaratnya menjadi SLTA," tegas Menteri Sekretaris Kabinet itu.

Adapun pasukan oranye awalnya merupakan petugas harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta sejak 1960-an. Mereka dibagi dalam beberapa unit sesuai bidang, mulai dari penyapu jalan, petugas gerobak sampah, hingga pengemudi truk sampah.

Lalu, saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, ia menjadikan petugas kebersihan sebagai satuan PPSU yang tersebar di kelurahan-kelurahan. Mereka diberikan seragam berwarna oranye sehingga disebut sebagai pasukan oranye.