Durasi dan Volume Pakai TWS yang Aman Menurut Ahli
YOGYAKARTA - Smartphone merupakan sebuah benda yang tidak bisa lepas dari tangan manusia di zaman sekarang. Hampir semua kebutuhan modern bisa dipenuhi alat tersebut, namun di balik manfaatnya tersimpan beberapa risiko yang dapat mengancam kesehatan. Salah satunya adalah penggunaan earphone atau TWS yang bisa berbahaya untuk telinga. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun mengumumkan himbauan berapa lama durasi dan volume pakai TWS/earphone yang aman untuk seseorang.
Durasi dan Volume Pakai TWS yang Aman
Dikutip dari Popular Science, WHO menganjurkan jangka waktu yang baik untuk seseorang mendengarkan earphone/TWS adalah satu jam setiap hari dengan besaran volume 60 persen saja. Beberapa tahun terakhir angka anak muda yang mengalami gangguan pendengaran akibat menggunakan earphone/TWS selalu mengalami peningkatan.
Sejak tahun 1994, sekitar 3,5 persen remaja di Amerika Serikat terserang gangguan pendengaran dan angkanya terus meningkat hingga 5 persen pada tahun 2014.
Beberapa di antara kita mungkin pernah memakai earphone/TWS dengan volume maksimal terutama ketika sedang berada dalam lingkungan yang berisik. Padahal memutar musik dengan volume maksimal dapat merusak pendengangaran kita dalam kurun waktu kurang lebih 4 menit.
Profesor Kathleen Campbell dalam sebuah wawancara mengungkapkan, "Menggunakan earphone di dalam kondisi lingkungan yang berisik, orang cenderung memutar musik menggunakan earphone dengan volume yang lebih tinggi dari biasanya agar dapat terdengar oleh telinga. Kejadian tersebut dapat secara berkala merusak telinga kita jika terlalu sering dilakukan dengan durasi 4 menit," ujar Profesor Kathleen Campbell, ahli audiologi dari Southern Illinois University School of Medicine.
"Walaupun WHO juga telah memberi regulasi kepada pengembang merek earphone untuk membuat standarisasi alat pendengar yang tidak melukai pendengaran manusia, tetapi itu semua akan percuma apabila perilaku kita menggunakan earphone masih belum bijaksana.”
Berisiko Merusak Sel-sel Rambut
Sementara itu, dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, kepala, dan leher di Siloam Hospitals Surabaya, Sofia Tiarini menjelaskan, pemakaian headset yang salah, dapat berisiko terhadap pendengaran. Cara penggunaan headset yang keliru salah satunya yaitu dengan volume keras dan durasi yang lama.
"Penggunaan headset, headphone, earphone, TWS dengan volume keras dan durasi lama dapat berisiko menyebabkan gangguan pendengaran yang disebut noise induced hearing loss (NIHL) atau gangguan pendengaran akibat bising," ujarnya.
Gangguan pendengaran yang dikarenakan kebisingan terjadi saat paparan suara yang terlalu keras atau terlalu lama, merusak sel-sel rambut pada organ pendengaran telinga dalam atau koklea. Ketika hal ini terjadi, koklea tidak bisa menyalurkan getaran suara ke otak dengan baik.
"Berbeda dengan kerusakan pada bagian lain tubuh, kerusakan pada telinga dalam tidak dapat sembuh," jelas Sofia.
Seiring berjalannya waktu, secara terus menerus paparan suara akan mengakibatkan sel-sel rambut rusak. Gangguan pada pendengaran pun akan semakin parah.
Meskipun kebiasaan menggunakan headset dengan suara yang keras tampak berbahaya, tetapi penggunaan headset bukanlah satu-satunya faktor yang memicu gangguan pendengaran. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh faktor yang lain, antara lain:
- Spesifikasi teknis headset yang digunakan
- Lama waktu telinga terpapar suara keras
- Frekuensi mendengarkan suara keras
- Adanya riwayat masalah pendengaran dalam keluarga
- Volume suara yang didengarkan
Demikianlah ulasan tentang durasi dan volume pakai TWS yang aman. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.