Airlangga Sebut Indonesia Telat Kembangkan KEK, China dan Vietnam Sudah Sukes Duluan
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia terlambat dalam mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK).
Dia bilang, beberapa negara di Asia, sudah lebih dulu sukses melakukan industrialisasi pembangunan KEK.
Menurut Airlangga, China dan Vietnam menjadi negara yang paling maju industri karena adanya KEK.
Indonesia, lanjutnya, justru sedikit terlambat mengembangkan KEK.
“Saya juga sampaikan terkait KEK yang jadi perhatian, hampir semua negara di Asia berhasil karena KEK, China, Vietnam. Indonesia terlambat kita akselerasi,” ujarnya usai sidang kabinet paripurna di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat, 13 September.
Airlangga menambahkan, kini pemerintah berupaya terus mengakselerasi kebijakan tersebut untuk mendorong kemajuan industri di dalam negeri.
Dia megemuakan, ada dua kunci keberhasilan KEK.
Pertama, sambung dia, kepercayaan investor terhadap tata kelola di Indonesia. Sementara yang kedua adalah kepastian regulasi.
“Satu kuncinya adalah trust kepercayaan, segi hukum, dan transparansi. Jadi regulasi yang diluncurkan tidak dibuat diskresi lain,” jelasnya.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan Indonesia sudah memiliki 22 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Airlangga juga bilang hingga semester I-2024, investasinya telah mencapai Rp205,2 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 132.277 orang.
“Dari KEK tersebut, ada 12 KEK industri termasuk KEK Kendal,” katanya dikutip dari YouTube Sektetariat Presiden, Rabu, 7 Agustus.
Baca juga:
Airlangga mengungkapkan sudah ada 105 pelaku industri yang masuk ke KEK Kendal dengan total investasi mencapai Rp55 triliun per tahun.
“Dengan kehadiran KEK Kendal ini kontribusi ke pertumbuhan di kendal 42 persen, dan perkapita income di Kendal sudah 52 juta per tahun, dengan pertumbuhan 8 persen,” jelasnya.
Bahkan, Airlangga bilang Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang digadang-gadang menjadi kawasan industri terbesar di Jawa Tengah akan menjadi KEK.
“Dan kemarin arahan Presiden bahwa Batang kita akan buat KEK juga,” ucapnya.