Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ungkapkan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang bermasalah atau memiliki tantangan.

Airlangga menjelaskan KEK yang menghadapi tantangan yaitu KEK Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, KEK Morotai di Maluku Utara dan KEK Arun Lhokseumawe di Aceh yaitu pada realisasi investasi yang masih sangat kecil.

"Saya telah membuat laporan bahwa ada beberapa KEK yang menghadapi tantangan, seperti Tanjung Kelayang, KEK Morotai, dan juga KEK di Aceh. Hal ini disebabkan oleh realisasi investasi yang masih sangat terbatas," kata Airlangga dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024, Senin, 9 Desember.

Selain itu, Airlangga menyampaikan ada beberapa KEK yang membutuhkan perbaikan dari segi akses seperti di Bangka Belitung, Labuan Bajo dan Mandalika Lombok yang membutuhkan perbaikan akses.

"Bapak presiden sudah memberikan arahan bahwa regional flight harus dibuka karena itu lokasinya sangat strategis. Demikian pula beberapa target wisata yang lain termasuk Labuan Bajo dan daerah Mandalika Lombok. Jadi beberapa akses pesawat internasional untuk bisa langsung masuk sehingga dengan demikian pariwisata bisa didorong di beberapa kawasan wisata termasuk KEK," jelasnya.

Menurut Airlangga peningkatan investasi melalui KEK telah menjadi salah satu cara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN.

"KEK telah menjadi pendorong utama pertumbuhan di Tiongkok, di Vietnam, di negara ASEAN lainnya, di Thailand. Jadi saya kira sudah saatnya bagi KEK di Indonesia untuk memaksimalkan peluangnya. Kita tidak punya banyak waktu, targetnya 3-4 tahun. Karena itu, kita harus mengambil keuntungan geoekonomi dan geostrategis," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Airlangga menyamu hal tersebut dapatmenjadi kesempatan untuk Indonesia dalam mencapai target pertumbuhan sebesar 8 persen ke depannya.

Sebagai informasi, saat ini sudah terdapat sekitar 24 KEK yang tersebar di berbagai sektor termasuk manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, hingga pendidikan. Adapun sepanjang tahun ini, realisasi investasi telah mencapai Rp242,5 triliun dengan menyerap sebanyak 151 ribu tenaga kerja serta 394 pelaku usaha.