Vaksin Sputnik V Milik Rusia Akan Diproduksi China, Kok Bisa?
JAKARTA – China berencana ingin memproduksi massal vaksin COVID-19 buatan Rusia yaitu Sputnik V. Hal tersebut terungkap setelah Rusia memilih bekerja sama dengan China.
Rencananya, China akan memproduksi sekitar 60 juta dosis vaksin Sputnik V pada Mei mendatang. Informasi tersebut diungkapkan oleh pihak Rusia melalui RDIF sebagaimana yang dilansir dari Reuters.
Menurut pihak RDIF, pihaknya menyetujui kerja sama dengan Shenzen Yuanxing Genetech Co. untuk memproduksi vaksin Sputnik V. Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jumlah produksi karena permintaan global yang tinggi.
“(kerja sama dengan perusahaan China) akan meningkatkan kapasitas untuk memberikan jumlah tambahan karena kami melihat peningkatan permintaan untuk vaksin Rusia secara global,” ujar Kirill Dmitriev selaku CEO RDIF sebagaimana yang dikutip dari Sputnik News, Selasa, 30 Maret.
Baca juga:
Saat ini, vaksin Sputnik V merupakan vaksin kedua dunia yang mendapat sertifikasi dan sudah disetujui oleh 57 negara. Berdasarkan hasil riset, vaksin Sputnik V memiliki tingkat keampuhan sebesar 91,6 persen membasmi Covid-19 dan mutasinya.
Meskipun demikian, Prancis sempat menuding Rusia dengan mengatakan bahwa vaksin tersebut digunakan sebagai alat untuk menyebarkan pesan dan pengaruhnya.
Sontak tudingan tersebut dibantah oleh Kremlin dengan mengatakan bahwa Rusia dan China tidak memanfaatkan vaksin tersebut sebagai momen untuk mencari pengaruh dalam arena geopolitik.