Dampak Peretasan, Indodax Mengaku sedang Lakukan Uji Forensik Digital
JAKARTA - CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan forensic terkait dugaan peretasan terhadap sistem transaksi aset kripto di platformnya.
"Ini kita masih melakukan forensic untuk memastikan sistem aman dulu lalu sistem akan kita hidupkan kembali. Aset member aman 100 persen," kata Oscar dalam pernyataannya kepada VOI pada Kamis, 12 September.
Di sisi lain, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kasan, menyampaikan bahwa mereka telah memanggil pihak Indodax untuk memberikan klarifikasi terkait kejadian peretasan tersebut.
"Bappebti berkoordinasi dengan Indodax. Kami juga telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus tersebut. Saat ini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalami peretasan tersebut,” jelas Kasan dalam keterangan tertulisnya.
Kasan juga menjelaskan, Indodax kini tengah melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik. Untuk itu, Bappebti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tidak panik.
Baca juga:
- Sediakan Modul Pelatihan, Indosat dan Kominfo Targetkan Satu Juta Talenta Digital dalam 5 Tahun
- Ditolak Hakim Federal, Utah Batal Terapkan Pembatasan Media Sosial pada Anak
- Alibaba Cloud, Kominfo, dan Pemerintah Jabar Sukses Gelar GenAI Hackathon ke-2
- Apple Pertimbangkan Penurunan Harga Apple Vision Pro dengan Teknologi Layar Lebih Murah
Berdasarkan pantauan VOI, hingga saat ini situs Indodax masih belum bisa diakses dan masih dilakukan maintenance. Oscar belum menjawab kapan pastinya website Indodax akan kembali normal.
Sementera itu di waktu berbeda, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Hokky Situngkir mengaku kepada media, kalua Kominfo tetap melakukan tugas pokok dari Kementerian Kominfo, dan masih menunggu arahan selanjutnya.
"Tentu melakukan hal-hal yang diperlukan terkait sama tugas pokok Kementerian Kominfo, terutama Aptika. Kami masih menunggu arahan dari pimpinan, karena baru kemarin (terjadi)," pungkas Hokky.