Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Ekspetasi Penurunan Inflasi AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 12 September 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Rabu, 11 September 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup naik 0,30 persen di level Rp15.402 per dolar AS.

Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,20 persen ke level harga Rp15.415 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pasar berada dalam kondisi waspada sebelum pembacaan inflasi indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Rabu, yang secara luas diharapkan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga.

"Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi sedikit menurun pada bulan Agustus," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Kamis, 12 September.

Ibrahim menyampaikan data CPI muncul hanya seminggu sebelum pertemuan Federal Reserve, di mana bank sentral diharapkan akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin.

Menurunnya ekspektasi untuk pemotongan 50 bps telah

mengguncang pasar saham minggu lalu, di tengah beberapa tanda ketahanan dalam ekonomi AS.

Dari sisi dalam negeri, pembatasan pembelian Bahan Bakar Mintak (BBM) bersubsidi yang akan diberlakukan pada 1 Oktober 2024 membuat masyarakat kembali gusar apalagi bersamaan dengan kondisi ekonomi kelas menengah yang terus menurun, sehingga akan memnjadi beban tersendiri bagi pemerintahan Joko Widodo.

Ibrahim menyampaikan yang membuat pasar kecewa, Informasi ini muncul dari Bahlil Lahadala selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang membenarkan bahwa pembatasan kriteria penerima BBM subsidi Pertalite dan Solar rencananya bakal diterapkan mulai 1 Oktober 2024 dan saat ini aturan terkait kriteria pengguna yang berhak membeli kedua jenis BBM tersebut masih dibahas oleh pemerintah.

Pembatasan BBM bersubsidi yang akan diterapkan per 1 Oktober 2024 dibantah oleh Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) yang memastikan pemerintah masih dalam tahap kajian terkait dengan pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Adapun hingga saat ini belum ada keputusan terkait penerapan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti pertalite dan solar dan sampai saat ini pemerintah belum melaksanakan rapat lebih lanjut yang akan membahas mengenai wacana pembatasan kriteria penerima BBM bersubsidi Pertalite dan Solar rencananya bakal diterapkan mulai 1 Oktober 2024 itu.

Meskipun terdapat rencana untuk melaksanakan Sidang Kabinet Paripurna kedua di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Jumat, 13 September 2024 mendatang, tetapi belum ada tema yang akan ditetapkan untuk dibahas di meja pemerintah antara Jokowi dan jajaran menterinya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Kamis, 12 September 2024 dalam rentang harga Rp15.340 - Rp15.450 per dolar AS.