Indonesia Terancam Paradoks Chile, Putra Jokowi Bergaya Hedonis

JAKARTA - Bulan September seakan menjadi petunjuk dari Maha Pencipta untuk Indonesia. Hal ini dimulai dari peristiwa tertangkapnya anak jenderal dalam aksi unjuk rasa di DPR, pamernya istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono, menantu Presiden Jokowi yang naik privat jet saat plesiran ke Amerika Serikat hingga datangnya pemimpin umat katolik seluruh dunia dan juga pemimpin negara Vatikan, Paus Fransiskus dengan penuh kesederhanaan.

Sebagai pemimpin umat Katolik seluruh dunia dan pemimpin Negara Vatikan, kesederhanaan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia patut diteladani. Sesuai dengan namanya, ia memang dikenal sebagai orang mulia yang penuh kesederhanaan dan cinta kasih.

Kedatangan pemimpin dari negara Vatikan ini ke Indonesia dalam rangka melakukan perjalanan Apostolik ke sejumlah negara di Asia dan Pasifik. Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus memilih kesederhanaan dengan menggunakan Toyota Kijang Innova Zenix sebagai kendaraan utamanya, meninggalkan pilihan mobil mewah yang biasanya digunakan pemimpin dunia.

Tak hanya itu, sejak awal kedatangannya Indonesia pada 3 September. Ia tiba di Terminal VVIP Bandara Seokarno-Hatta dengan menggunakan pesawat komersil ITA Airways Z400 berwarna biru berbendera Vatikan. Paus juga memilih menginap di kantor kedutaan ketimbang hotel berbintang lima.

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Achiruddin yang turut dalam pengamanan mengatakan, pihak Vatikan tidak ingin menggunakan mobil mewah saat Fransiskus mengunjungi Indonesia. "Mereka menginginkan kendaraan yang simpel, sederhana, dan umum,” kata Achiruddin dalam pesan tertulis yang diterima VOI, Senin, 9 September.

Achiruddin yang pernah menjabat sebagai Dandim 0506 Tangerang periode (2015-2017) menambahkan mobil yang digunakan Paus Fransiskus selama agenda kunjungan kenegaraan di Indonesia bukan mobil anti peluru. Namun begitu, pengamanan terhadap orang nomor satu di Vatikan ini tetap ketat dan maksimal. "Walaupun mobil yang dipakai bukanlah mobil anti peluru, namun pengamanan Paus Fransiskus selama diperjalanan tetap dilaksanakan secara ketat dan maksimal," kata Achiruddin.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) mencium Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto: ANTARA)
 

Pemandangan menyejukkan diperlihatkan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar dan Paus Fransiskus saat melakukan foto bersama usai acara Interreligious Meeting atau pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Saat itu Imam Besar Nasaruddin mencium kening Bapa Paus, yang direspons dengan mencium tangan sang Imam Besar.

Sambutan anak-anak muda yang beragam di Istana Merdeka, Jakarta, sebelum upacara kenegaraan membuat Paus merasa kagum. Dia menyebutkan fungsi pendidikan dan sekolah sangat penting agar anak-anak muda dapat dididik sejak dini untuk menghargai perbedaan.

"Di sini lah fungsi pendidikan, sekolah sangat penting karena dari sejak muda anak-anak penting untuk dididik menghargai perbedaan. Jika mereka semua, kita semua menghargai perbedaan, maka perdamaian akan dapat terjaga," kata Paus.

Saat bertolak ke kantor Kedutaan Vatikan, tanpa sungkan Bapak Suci ini duduk di samping pengemudi, terkesan menghilangkan batas kelas antara pengemudi dan penumpang. Paus seakan hendak mengajarkan bahwa seorang tamu penting tidak harus duduk di tengah sementara pengemudi tetap di depan sebagai rasa hormat ke orang tersebut. Dalam keteladanannya, ia mengajarkan bahwa semua orang pada dasarnya memiliki derajat yang sama.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 sebaiknya bisa menjadi momentum menekan masalah kesenjangan sosial di tanah air yang sudah terang benderang dan ditunjukkan putra bungsunya dari Presiden Jokowi.

Anak dan Menantu Jokowi Pamer Gaya Hedonis, KPK Berani ?

Tangkapan layar dari video pendek yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi (Sumber: Twitter)

Kesederhanaan Paus Fransiskus ini dinilai berbanding terbalik dengan sejumlah pejabat maupun keluarga pejabat di Indonesia. Belum lama ini, putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dan istrinya, Erina Gudono, menuai kritik karena memamerkan gaya hedonisnya saat di Amerika Serikat. Dan jelas hal ini melukai kelompok masyarakat menengah yang ada di Indonesia.

Penggunaan jet pribadi dengan harga sewa miliaran rupiah, makan roti seharga Rp400.000, dan membeli stroller atau kereta bayi yang ditaksir harganya puluhan juta dipamerkan Erina melalui Instagram story-nya. Kabar ini mencuat di media sosial setelah salah satu warganet di akun X mengunggah tangkapan layar Instagram Story Erina berupa sebuah foto jendela pesawat pada Rabu, 21 Agustus 2024. Warganet itu menduga, Kaesang dan Erina pergi ke AS menggunakan jet pribadi karena jendela pesawat yang tidak terlihat seperti jendela pesawat komersil pada umumnya. “Also Erina Gudono update her story dari jendela pesawat yang diyakini itu bukan pesawat komersil.

Pakar telematika dan mantan politikus Roy Suryo membandingkan kasus dugaan gratifikasi jet pribadi Kaesang Pangarep dengan kasus Mario Dandy yang gemar pamer kekayaan di media sosial. Roy Suryo pun meminta KPK berani memproses kasus ini. “KPK harus berani proses Kaesang Pangarep. Apakah KPK takut? Ini jelas gratifikasi yang harus diusut,” ujarnya.

Lebih jauh, Roy Suryo mengungkapkan, pada kasus korupsi Rafael Alun terbongkar setelah perilaku anaknya, Mario Dandy Satriyo, menjadi sorotan. "Contoh Rafael Alun, awalnya kasus bukan karena dia, tapi akibat ulah anaknya, Mario Dandy, yang akhirnya membuat Rafael dipenjara. KPK harus bertindak tanpa pandang bulu dan tidak gentar usut kasus-kasus seperti ini,” tegasnya kepada VOI dalam pesan tertulis.

Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menduga anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep bepergian ke Amerika Serikat menggunakan pesawat jet pribadi yang difasilitasi aplikasi berbelanja online PT Shopee International Indonesia. “Dalam petunjuk teknis Kementerian Agama itu kan juga menyangkut anak dan istri dan berarti juga saudaranya yang mendapatkan fasilitas tiket pesawat itu juga bisa dikategorikan dugaan gratifikasi,” jelasnya.

Sayangnya setelah ramai dikritisi banyak pihak. Tak sedikit yang menuntut Kaesang untuk buka suara tentang fasilitas mewah yang dinikmati dirinya dan istrinya. Bahkan kehidupan hedonnya sempat dikaitkan dengan dugaan gratifikasi. Publik sangat menunggu keberanian Kaesang untuk mengakui secara jantan dan juga tindakan tegas KPK tanpa pandang bulu.

Antara Iqbaal Ramadhan, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep

Kedua anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangareb dinilai cermminan para pemimpin muda masa kini. Gibran yang berusia kepala tiga, kini menjadi Wakil Presiden terpilih dan Kaesang Pangareb menduduki posisi Kursi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tentu tak lepas dari peran bapaknya yang menjadi presiden. Baru saja kedua putra Jokowi itu mendapatkan musibah usai dilaporkan ke KPK setelah istri Kaesang Pangareb pamer plesiran ke Amerika.

Warganet menilai gaya kedua putra Jokowi itu berbanding terbalik jika dibandingkan dengan Iqbaal Ramadhan putra dari seorang Moerdiono yang merupakan mantan jenderal TNI sekaligus mantan menteri sekertaris negara era Presiden Soeharto. Iqbal enggan memakai nama besar sang ayah. Dalam pernyataannya di sebuah acara tv, Iqbal ingin merasakan perjuangan teman-temannya sebagai rakyat biasa.

"Hanya satu yang ingin saya ketahui. Bagaimana rasanya menjadi masayrakat kecil saat mereka ditangkap dan ditahan oleh aparat kemanan karena menuntut hak-haknya. Hak untuk bebas dari pernyiksaan adalah hak semua anak bangsa di atas bumi manusia," katanya menyambung.

Cuitan di Akun X yang membandingkan

Sikap ksatria Iqbaal mendapatkan pujian dari warganet. Warganet dengan akun @wangi*** membandingkan Gibran dan Kaesang dengan Iqbal yang tak menyebut nama ayahnya, meski tengah ditekan aparat. "Gibran sama Kaesang tahu rasanya ditendang aparat enggak? Tahu rasanya gas air mata enggak? Tahu rasanya berjuang untuk makan dan bayar kost enggak? Bisa enggak hidup biasa dan enggak usah pamer? Gibran dan Kaesang tahu enggak standar mereka tapa Mulyono?"