Tok! AP I dan II Resmi Gabung jadi Angkasa Pura Indonesia

JAKARTA - PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II resmi bergabung menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Penggabungan kedua operator bandara tersebut resmi dilakukan pada hari ini.

Peresmian penggabungan perusahaan operator bandara ini dilakukan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, dan Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dengan penggabungan perusahaan operator bandara ini diharapkan seluruh bandara di Indonesia bisa mendapatkan perhatian yang sama baiknya, seperti halnya dengan Bandara Soekarno-Hatta.

Lebih lanjut, Budi mengatakan hal tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong kesatuan Indonesia, terutama pemerataan pada kawasan tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan (3TP).

“Jayapura, Banda Aceh dan sebagainya masuk (3TP) mesti dapat perhatian sama baiknya dengan Soetta, karena kalau itu tidak kita lakukan, timbul keirian,” kata Budi dalam acara peresmian di Gedung Sarinah, Jakarta, Senin, 9 September.

Menurut Budi, apabila pemerataan antar-wilayah tidak terjadi secara merata akan memunculkan keirian. Jika itu terjadi, maka semangat untuk mempersatukan Indonesia pun sulit untuk dilakukan.

Di sisi lain, Budi berharap penggabungan operator 37 bandara ini bisa mengoptimalkan potensi Indonesia untuk menjadi hub.

“Saya bangga sekali dengan Injourney dan Angkasa Pura Indonesia. Semoga kita bisa melaksanakan tugas negara ini dengan baik dan menjadi kebanggaan bangsa,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menjelaskan bahwa penggabungan ini dilakukan dengan perencanama yang matang dan sesuai dengan ketentuan, serta prinsip tata kelola yang baik.

Dony juga mengatakan dalam proses penggabungan tersebut, dilakukan sinkronisasi dari sisi operasional, komersial, sumber daya manusia, hingga teknologi informasi atau information technology (IT).

“Dalam 9 bulan kami menyatukan proses ini, sehingga kita mapping satu per satu, kami menyusun SOP (standar operasional prosedur) baru sesuai dengan standar dan arahan Kementerian Perhubungan,” ucap Dony.

Menurut Dony, penggabungan ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas dalam negeri yang diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, serta meningkatkan daya saing sektor pariwisata di Indonesia.

“Penggabungan ini telah berjalan lancar sesuai dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan sektor aviasi dan kebandarudaraan Indonesia menjadi lima top global airports operator,” ucapnya.