JAKARTA - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia melakukan sterilisasi terhadap seluruh pesawatnya sebagai antisipasi kemunculan penyakit cacar monyet atau Monkey Pox (MPox).
"Untuk pesawat kita secara rutin dilakukan pemeriksaan bahkan ada penyemprotan di pesawat secara rutin untuk memastikan tidak tersebarnya atau seandainya ada penumpang menderita MPox," kata Direktur Utama (Dirut) PT Citilink Indonesia, Dewa Kadek Rai di Tangerang, dikutip dari Antara, Rabu 4 September.
Ia mengungkapkan bahwa upaya pencegahan ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian untuk memberikan kenyamanan dan keamanan para penumpang yang menggunakan maskapainya.
Bahkan Dewa menjelaskan, sterilisasi yang dilakukannya dengan cara penyemprotan cairan disinfeksi khusus di area pesawat sesuai dengan standar operasional dan prosedur yang berlaku.
Selain itu, Citilink juga melakukan berbagai langkah antisipatif dalam mencegah virus MPox, termasuk di antaranya penggunaan filter HEPA (High Efficiency Particulate Arrestors) yaitu alat penyaring sirkulasi udara pesawat di seluruh armadanya yang memiliki kemampuan untuk menyaring debu dan kontaminan udara tingkat tinggi.
"Yang kami lakukan tentunya sosialisasi dan kedua memberikan imbauan dari pemerintah terkait pelaporan penumpang dari rute Internasional," katanya.
Ia mengungkapkan, sebagai bentuk pencegahan MPox, para calon penumpang khususnya perjalanan dari negara Singapura, Kuala Lumpur, Penang dan lainnya diwajibkan untuk mengisi form swadeklarasi elektronik SatuSehat health pass sebelum mereka tiba di Tanah Air.
"Para penumpang harus mengisi form yang sudah disiapkan secara digital diseluruh chek in konter kami yang ada di luar negeri. Seperti menyiapkan Qr Kode yang harus di download dan diisi sehingga saat kedatangan ke Indonesia para penumpang tidak kesulitan harus menunggu lama di conter kedatangan," kata dia.
Sementara itu, PT Angkasa Pura II (Persero) Selaku pengelola utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, telah menerapkan standar protokol kesehatan dengan memasang alat deteksi suhu tubuh (thermal scanner) sebagai mencegah adanya virus menular tersebut.
Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi menyampaikan, dengan dilakukanya pemasangan thermal scanner ini sebagai langkah peningkatan kasus otoritas bandara dalam mencegah munculnya verus MPox.
"Kami telah mengimplementasikan berbagai langkah proaktif untuk mencegah penyebaran virus monkeypox di Bandara Soekarno-Hatta. Kami bekerja sama erat dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) dan berbagai pihak terkait, memastikan bahwa setiap penumpang yang memasuki Indonesia telah melalui proses screening yang komprehensif dan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan." katanya.
Dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan para penumpang serta personel bandara, langkah-langkah pencegahan telah diperkuat dan difokuskan pada deteksi dini, penanganan yang tepat, dan penyediaan fasilitas yang memadai.
BACA JUGA:
"Untuk menghadapi ancaman penyebaran monkeypox, Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan berbagai langkah kolaboratif dengan berbagai instansi terkait," katanya.
Kerja sama ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap potensi kasus monkeypox dapat dideteksi dan ditangani dengan cepat serta tepat. Koordinasi yang intensif antara pihak bandara dan stakeholder lainnya memastikan adanya protokol penanganan yang komprehensif, mulai dari deteksi dini hingga penanganan medis lanjutan.
Salah satu langkah yang dilakukan, ketika ditemukan suspect monkeypox di area kedatangan internasional adalah pemisahan penumpang yang terindikasi memiliki gejala dari penumpang lainnya.
"Penumpang yang diduga terinfeksi monkeypox akan langsung diarahkan ke ruang isolasi sementara yang telah disiapkan khusus di bandara. Di ruang isolasi ini, penumpang akan menjalani pemeriksaan medis lanjutan oleh tim kesehatan yang selalu siaga 24 jam. Jika penumpang tersebut terkonfirmasi memiliki gejala yang sesuai dengan monkeypox," kata dia.