El Salvador Merayakan 3 Tahun Adopsi Bitcoin dengan Keuntungan Rp478,2 Miliar
JAKARTA - Tiga tahun setelah menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, El Salvador merayakan pencapaiannya dengan keuntungan lebih dari Rp478,2 miliar (sekitar 31 juta dolar AS) dari investasinya dalam cryptocurrency. Langkah Presiden Nayib Bukele untuk mengadopsi Bitcoin pada 7 September 2021 awalnya menuai kritik luas, namun kini negara ini dianggap sebagai pelopor dalam inovasi aset digital.
Sejak awal adopsinya, El Salvador secara konsisten membeli Bitcoin, menerapkan strategi pembelian rata-rata (dollar-cost-averaging), dengan membeli satu Bitcoin setiap hari. Hingga kini, El Salvador memiliki 5.865 Bitcoin dengan total nilai lebih dari Rp4,9 triliun (sekitar 318 juta dolar AS), berdasarkan data dari situs web Kementerian Keuangan negara tersebut. Bitcoin saat ini diperdagangkan pada harga sekitar Rp838 juta (sekitar 54.300 dolar AS) per BTC, jauh di atas harga rata-rata pembelian negara itu sebesar Rp678 juta (sekitar 43.877 olar AS) per BTC.
Menurut Alex Momot, pendiri dan CEO platform perdagangan crypto Peanut Trade, eksperimen Bitcoin El Salvador dapat dianggap sebagai kesuksesan meskipun belum semua aspek reformasi dapat dinilai sepenuhnya. Namun, keuntungan finansial sebesar Rp478,2 miliar dari Bitcoin memperkuat posisi Bukele dan memberikan validasi tambahan terhadap eksperimen cryptocurrency yang berani ini.
Baca juga:
Walaupun El Salvador telah menikmati keuntungan finansial dari keputusan adopsi Bitcoin, hanya satu negara lain yang mengikuti jejaknya. Pada April 2022, Republik Afrika Tengah menjadi negara kedua yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah untuk memperkuat ekonomi dan inklusi keuangan. Namun, negara-negara besar lainnya masih ragu-ragu untuk mengikuti langkah tersebut karena ketergantungan mereka pada hubungan dengan kreditor internasional.
Meskipun menghadapi tekanan dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membatalkan keputusan adopsi Bitcoin, El Salvador tetap bertahan dengan kebijakan ini. Keberhasilan negara tersebut dalam mengintegrasikan Bitcoin sebagai mata uang sehari-hari dan investasi nasional semakin memperkuat posisinya sebagai pionir di ranah cryptocurrency global.