Google Dituding Menyalahgunakan Kekuasaan atas Iklan Website

JAKARTA - Regulator antimonopoli Inggris, Competition and Markets Authority (CMA), menyatakan bahwa Alphabet Inc., perusahaan induk Google, telah menyalahgunakan dominasinya dalam iklan digital untuk membatasi persaingan. Temuan sementara CMA mengindikasikan bahwa Google menggunakan praktik anti-kompetitif dalam teknologi iklan terbuka, dengan memprioritaskan pertukaran iklannya sendiri, yang berpotensi merugikan ribuan penerbit dan pengiklan di Inggris.

"Kami menemukan bahwa Google menggunakan kekuatan pasarnya untuk menghalangi persaingan terkait iklan yang dilihat orang di situs web," kata Juliette Enser, Direktur Eksekutif Sementara Penegakan Hukum CMA. Iklan di situs web dan aplikasi ini menjangkau jutaan orang di seluruh Inggris dan membantu mendukung penjualan barang dan jasa.

Google menyatakan ketidaksetujuannya dengan pandangan CMA dan berencana merespons segera.  "Alat teknologi iklan kami membantu situs web dan aplikasi mendanai kontennya serta memungkinkan bisnis dari berbagai ukuran menjangkau pelanggan baru secara efektif. Kasus ini didasarkan pada interpretasi yang keliru mengenai sektor teknologi iklan," kata Wakil Presiden Iklan Global Google, Dan Taylor.

Investigasi terhadap aktivitas Google dalam teknologi iklan juga sedang dilakukan oleh Departemen Kehakiman AS dan Komisi Eropa. Pada Juni 2023, regulator Uni Eropa mengindikasikan bahwa Google mungkin harus menjual sebagian bisnis teknologi iklannya untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Namun, Google menyatakan bahwa langkah tersebut "tidak proporsional."

CMA menyebutkan bahwa sejak setidaknya 2015, Google telah menyalahgunakan dominasinya dalam rantai pasokan iklan, baik di sisi pembelian maupun penjualan, untuk menguntungkan pertukaran iklan miliknya, AdX, dalam lelang yang dilakukan.

Regulator memiliki wewenang untuk memberikan denda hingga 10% dari pendapatan global suatu perusahaan, tergantung pada tingkat keseriusan pelanggaran. CMA juga dapat mengeluarkan arahan yang mengikat secara hukum untuk mengakhiri pelanggaran tersebut. Saat ini, CMA akan mempertimbangkan pernyataan dari Google sebelum mengambil keputusan terkait tindakan yang akan diambil.