Proyek Gedung RSUP Ngoerah Bali yang Diresmikan Jokowi Telan Anggaran Rp241 Miliar
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) merampungkan pembangunan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah (RSUP Ngoerah) di Kota Denpasar, Bali.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, proyek rumah sakit ini merupakan salah satu wujud komitmen Hutama Karya dalam mendukung peningkatan layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Bali dan Nusa Tenggara, dengan mengembangkan salah satu dari tiga layanan unggulan, yaitu layanan ibu dan anak.
"Layanan ibu dan anak di RSUP Ngoerah ini mengoptimalkan kesehatan mental ibu dan anak yang akan dilengkapi alat-alat medis seperti USG kehamilan yang canggih di kelasnya serta akan mewujudkan misi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi juga angka stunting pada balita," ucap Adjib yang dikutip dari laman resmi Hutama Karya, Rabu, 4 September.
Konstruksi rumah sakit ini mencakup pembangunan gedung seluas 21.342 meter persegi dengan 5 lantai dan 1 basement. Lingkup pekerjaan meliputi struktur, arsitektur, penataan kawasan, dan Mekanikal Elektrikal Plumbing (MEP).
Proyek yang dimulai pada 28 Oktober 2022 ini berhasil diselesaikan tepat waktu pada 28 Juli 2024 dengan total anggaran sebesar Rp241 miliar.
Dalam pembangunannya, Hutama Karya menerapkan teknologi konstruksi Building Information Modelling (BIM) dalam bentuk 3D bangunan, seperti membuat pemodelan fisik gedung sesuai dengan rencana, perhitungan volume material secara cepat untuk monitoring sisa material dan sisa PO material yang dibutuhkan, visualisasi progres proyek dalam bentuk 3 dimensi serta dan membantu percepatan dalam menyusun jadwal rencana dan realisasi pekerjaan.
Selain itu, pengendalian aspek keselamatan konstruksi dilakukan melalui pemenuhan Safety Security and Environment (QHSSE) Plan dan undang-undang yang berlaku serta disampaikan dalam laporan QHSSE.
Sedangkan untuk menjaga kualitas pekerjaan, dilakukan banyak pengujian baik material maupun site test dan laporan pekerjaan yang disampaikan dalam rapat-rapat koordinasi proyek.
Adjib menambahkan, Hutama Karya melibatkan tenaga kerja lokal dalam proyek ini, mulai dari tukang batu, keamanan hingga tenaga ahli K3, engineering staff maupun tenaga MEP.
"Desain rumah sakit juga menggunakan arsitektur Bali, termasuk fasad, menggunakan batu paras Jogja, terracotta dan bata press. Sementara pada atap menggunakan celedu dan murda," ujarnya.
Adapun proyek rumah sakit ini telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 2 September 2024.
Dengan diresmikannya rumah sakit ini, Jokowi berharap, agar masyarakat, khususnya ibu dan anak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya.
Setelah diresmikan, nantinya Hutama Karya akan melanjutkan masa pemeliharaannya yang masih tersisa 11 bulan lagi.
Sedangkan secara keseluruhan, pihak RSUP Ngoerah akan melakukan penyempurnaan alat-alat kesehatan dan medis yang akan didatangkan baik untuk rawat inap, ruang operasi, NICU dan PICU.
Baca juga:
Nantinya, RSUP Ngoerah juga akan dilengkapi dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK), yakni upaya pelayanan komprehensif di rumah sakit untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang sangat jarang ada pada rumah sakit-sakit biasa, fasilitas bayi tabung dan prinsip SIDIK untuk mengetahui kelainan janin secara komprehensif dengan alat yang bernama ekokardiografi.
Diharapkan, setelah diresmikan dan segera beroperasinya RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah ini dapat menjadi rumah sakit rujukan pusat pelayanan ibu dan anak untuk daerah Bali dan Nusa Tenggara.
Mengingat, tingginya kebutuhan akan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang terpadu dengan jumlah rumah sakit ibu dan anak yang masih sedikit di daerah ini.