PSSI Berkelit, Sebut Pemecatan Karyawan Besar-besaran karena Penggunaan Aset Sembarangan
JAKARTA - Kabar kurang sedap tengah menerpa PSSI. Federasi Sepak Bola Indonesia itu disebut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap karyawan. Hal ini rupanya dibenarkan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga.
Dalam keterangan yang diterima pada Senin, 2 September 2024, Arya menyebut bahwa PHK besar-besaran itu memang benar terjadi. Katanya, langkah itu diambil sebagai upaya dalam mewujudkan transformasi federasi.
"Kami melakukan transformasi di sepak bola. Transformasi itu tidak bisa hanya di luar, mau enggak mau juga terhadap organisasi PSSI," kata Arya Sinulingga dalam keterangannya.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan bahwa pihaknya sudah jauh-jauh hari meminta konsultan untuk memberikan kriteria-kriteria pembenahan di internal PSSI. Hingga akhirnya diputuskan bahwa jalan yang diambil adalah dengan PHK.
Baca juga:
"Berdasarkan data tersebut yang diperoleh, kami melakukan langkah-langkah evaluasi dan kemudian PHK," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Arya juga menjelaskan adanya penyimpangan dalam penggunaan dokumentasi dan digitalisasi PSSI oleh oknum guna kepentingan pribadi.
Meski tak menyebut identitas pelakunya, Arya menyebut penyimpangan tersebut dilakukan oleh karyawan yang memanfaatkan posisi itu.
"Dia (oknum karyawan) ini memanfaatkan digital PSSI untuk mengisi akun dia sendiri, ya. Bahkan dilakukan penjualan juga di akun-akun tersebut," paparnya.
"Kemudian foto-foto kami dipakai oleh media lain tanpa ada sama sekali berasal dari PSSI, malah dari orang tersebut. Ketika kami bawa ke pimpinan, dia malah enggak melakukan pemberhentian. Itu (termasuk tindakan) pidana loh," tutur Arya.
Sebelumnya memang santer beredar kabar bahwa PSSI memecat sekitar 40-an karyawan secara tiba-tiba. Divisi media dan publikasi termasuk yang cukup mencuri perhatian. Selain itu, ada juga divisi teknik yang sama-sama di-PHK besar-besaran.
Hal itu jelas menjadi ancaman untuk perhelatan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Terlepas dari itu, karyawan yang terdampak PHK tersebut juga meminta haknya, mulai dari pesangon hingga BPJS. Belakangan diketahui bahwa PSSI masih menunggak iuran BPJS sejak Desember 2021.