Rusia Larang Masuk 92 Warga Negara Amerika Serikat Secara Permanen, Ada Pejabat Militer hingga Wartawan

JAKARTA - Rusia melarang masuk 92 warga negara Amerika Serikat ke wilayahnya secara permanen, sebagai tanggapan atas kebijakan Russophobia Pemerintahan Presiden Joe Biden, kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

"Sebagai reaksi terhadap kebijakan Russophobia yang ditempuh oleh pemerintahan Joe Biden dengan tujuan yang dinyatakan untuk 'menimbulkan kekalahan strategis di Moskow,' yang bagian integralnya adalah sanksi 'seragam' terhadap politisi Rusia, anggota komunitas bisnis, ilmuwan dan tokoh budaya, jurnalis dan organisasi media, masuk ke Federasi Rusia dilarang secara permanen untuk 92 warga negara AS," kata kementerian tersebut, melansir TASS 29 Agustus.

Larangan tersebut berlaku untuk beberapa wartawan dari Wall Street Journal, Washington Post, dan New York Times, menurut pernyataan itu.

"Selain pejabat di tingkat atas dan tingkat lain di badan keamanan dan layanan khusus, kepala perusahaan pertahanan utama dan lembaga keuangan yang memasok senjata ke angkatan bersenjata Ukraina dan mensponsori rezim di Kyiv," kata kementerian itu.

"Daftar tersebut mencakup staf redaksi dan reporter dari berbagai publikasi liberal-globalis terkemuka yang terlibat dalam produksi dan penyebaran cerita palsu tentang Rusia dan angkatan bersenjata Rusia serta propaganda yang menutupi 'perang hibrida' yang dilancarkan oleh Washington," lanjut kementerian.

Di antara orang-orang yang dilarang memasuki Rusia adalah pejabat tinggi seperti Komandan Komando Luar Angkasa AS Stephen Whiting, Komandan Komando Sistem Luar Angkasa Philip Garrant, dan Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Kebijakan Luar Angkasa John Plumb.

Berikutnya, jurnalis yang masuk dalam daftar larangan termasuk David Stern, Adam Taylor dan Shane Harris dari Washington Post; Lara Jakes dan Andrew Kramer dari New York Times; Pemimpin Redaksi Wall Street Journal Emma Tucker dan mantan kepala biro di Moskow Nathan Hodge.