Usaha Memupuk Sektor Ganda Bulu Tangkis
JAKARTA – Dalam sejarah bulu tangkis Indonesia, sektor ganda banyak memainkan peran penting. Namun, nomor tersebut belakangan ini mulai kehilangan tajinya.
Pada ajang sekelas Olimpiade, nomor ganda tercatat punya koleksi medali emas terbanyak dari delapan keping yang pernah dihasilkan bulu tangkis. Akan tetapi, terbaru di Paris, nomor itu meredup.
Tiga ganda yang berangkat ke sana, tidak satu pun menyumbang medali. Satu-satunya medali perunggu dari Perancis dibawa oleh Gregoria Mariska Tunjung dari tunggal putri.
Di tengah situasi ini, legenda bulu tangkis Candra Wijaya memutuskan kembali menggelar Doubles Special Championships 2024. Turnamen ini khusus diikuti oleh nomor ganda.
Candra mengatakan bahwa selain bertujuan untuk semakin memopulerkan nomor ganda, turnamen ini juga digelar demi membantu pembinaan usia belia.
Baca juga:
"Melalui kejuaraan ini saya memberikan kesempatan kepada bibit-bibit pemain berbakat di kelompok ganda untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan serta menambah jam terbang pengalaman," ujar Candra.
Kejuaraan edisi ke-12 tersebut diikuti oleh kelompok umur U-15, U-17, dan U-19. Usia-usia ini pun diharapkan bisa menjadi tulang punggung ganda Indonesia ke depan.
Rencananya ajang yang akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp235 juta tersebut berlangsung pada 4-7 September 2024 di Serpong, Tangerang, Banten.
Turnamen ini pertama kali digelar pada 2009 dan berlangsung setiap tahun hingga 2019. Namun, pada 2016 ajang ini sempat tidak terselenggara karena kesulitan mencari arena pertandingan.
Pada saat pandemi corona melanda dunia, turnamen ini terpaksa harus rehat selama tiga tahun berturut-turut dari 2020, 2021, dan 2022. Setelah keadaan membaik, ajang ini pun kembali bergeliat tahun ini.
Candra mengungkapkan bahwa saat ini persaingan di sektor ganda sudah begitu ketat. Karena itu, ia berhadap ajang yang dia bina ini bisa kembali menghasilkan ganda andalan.
"Semoga ini bisa melahirkan kembali pemain-pemain ganda andal, baik di ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran untuk bisa disumbangkan bagi negara tercinta Indonesia," kata dia.
Selain lima medali emas dari Olimpiade, sektor ganda juga begitu dominan di ajang penting seperti Kejuaraan Dunia dan Asian Games. Di kedua ajang tersebut, Indonesia bergelimang medali emas.
Candra, yang meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan, mengatakan bahwa tidak bisa disangkal sektor ganda adalah penyelamat muka Indonesia di berbagai ajang.
"Sejarah telah membuktikan bahwa sektor ganda adalah permainan yang aktraktif dan menarik sehingga banyak diminati dan dinikmati pecintanya," kata dia.
Gelar juara All England 2024 merupakan prestasi terbaik ganda putra Indonesia tahun ini. Catatan itu didapat pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Sayang, mantan pasangan nomor satu dunia itu gagal tampil impresif saat berada di Paris. Pada Olimpiade 2024, perjalanan mereka hanya mencapai babak perempat final.
Selain ganda putra, ganda putri Apriyani Rahayu Siti Fadia Silva Ramadhanti dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari pun tidak bisa berbicara banyak pada saat itu.
Kedua pasangan tersebut bahkan tidak bisa lolos dari babak penyisihan grup. Ketika itu, Apri/Fadia tanpa kemenangan, sementara Rinov/Pitha hanya menang satu kali.