Israel Bom Gudang Senjata Hizbullah di Lembah Bekaa Lebanon
JAKARTA - Militer Israel mengebom fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di Lembah Bekaa Lebanon. Dua orang dilaporkan tewas.
Serangan udara itu terjadi beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan menyerang gudang amunisi di Lebanon adalah persiapan untuk apa pun yang mungkin terjadi.
Belum ada konfirmasi langsung dari sumber keamanan di Lebanon soal gudang senjata menjadi sasaran serangan pada Selasa, 20 Agustus malam.
Sumber tersebut mengatakan serangan tersebut terjadi di daerah permukiman dekat kota timur Baalbek di Lembah Bekaa, daerah yang sebagian besar dihuni oleh Muslim Syiah yang menjadi sumber dukungan Hizbullah.
Baca juga:
- Sergey Chemezov: Provokasi AS dan Sekutu Barat Membiarkan Ukraina Serang Rusia Berisiko Picu Perang Global
- Anies Khawatir Manuver Baleg DPR Akali Putusan MK: Demokrasi Indonesia Kembali di Persimpangan Krusial
- Baleg DPR Sepakat Batas Usia Calon Kepala Daerah Ikuti Putusan MA Bukan MK
- Thailand Deteksi Kasus Baru Cacar Monyet Mpox dari Pria Eropa yang Tiba dari Afrika
Dilansir Reuters, Rabu, 21 Agustus, serangan udara Israel menyebabkan dua orang tewas dan 19 orang terluka, menurut sumber keamanan, namun belum jelas apakah mereka yang tewas adalah warga sipil atau pejuang.
Israel memang secara rutin menyerang pejuang Hizbullah dan lokasi peluncuran roket di Lebanon selatan.
Sekitar 622 orang di Lebanon tewas sejak dimulainya bentrokan pada Oktober 2023, termasuk 416 pejuang Hizbullah dan 132 warga sipil.
Penargetan gudang senjata telah meningkat belakangan ini.
Pada Sabtu, militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan gudang senjata yang digunakan oleh militan Hizbullah dalam serangan udara.
Kantor berita Lebanon menyebutkan 10 warga Suriah, termasuk dua anak-anak, tewas dalam insiden ini.
Serangan udara lainnya pada Senin malam menghantam depot senjata Hizbullah di wilayah Beqaa, yang berbatasan dengan Suriah.
Pada Juli, Israel mengebom gudang lain yang menyimpan amunisi milik Hizbullah di kota Adloun di Lebanon selatan, kata tiga sumber keamanan kepada Reuters.