Cegah Korban Jiwa, Lalin Kapal Barang Lewat Bawah Jembatan Ambruk di Muba Sumsel Ditutup
SUMSEL - Lalu lintas (lalin) sekitar jembatan Lalan di Musi Banyuasin (Muba) di Sumatera Selatan (Sumsel) yang ambruk ditabrak tongkang batu bara ditutup sementara.
Kepala Dinas Perhubungan (Dinkes) Muba Musni Wijaya mengatakan, hal ini bagian dari upaya mitigasi jangka pendek agar tidak munculnya korban dari lalin angkutan barang di bawah jembatan tersebut.
“Kami memasang blokade jalan di atas jembatan masyarakat agar masyarakat tidak masuk ke area jembatan. Pemasangan tanda agar tidak ada kapal melintas di bawah jembatan dan juga berkoordinasi dengan KSOP Kelas I Palembang untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Olah Gerak (SPOG) Kapal untuk melintas di bawah jembatan Lalan,” katanya di Sekayu, Sumsel, Kamis 15 Agustus, disitat Antara.
Ia menjelaskan, pihaknya juga melakukan arus lalu lintas angkutan barang yang menggunakan kendaraan roda empat dialihkan ke penyeberangan ponton milik PT Banyu Kahuripan Indonesia.
“Kami juga menyiapkan ketek pompong dan dermaga darurat untuk masyarakat beraktivitas dan anak sekolah,” tuturnya.
Selain itu, untuk penanganan korban luka berat dan luka ringan sementara dirujuk ke puskesmas terdekat dan sebagian sudah pulang. Nakhoda kapal diamankan Polairud Polda Sumsel, kata Musni.
Baca juga:
- Kunjungi RS TKP Dokter Magang Tewas Diperkosa, Gubernur Bengal Barat India Akui Bakal Tanggung Jawab
- Pemanggilan Hasto Kristiyanto Bakal Dijadwal Ulang KPK Pekan Depan
- 6 Penculik WN China di Malaysia Minta Tebusan Uang Kripto Rp15 Miliar Diancam 40 Tahun Penjara
- Kunjungi RS TKP Dokter Magang Tewas Diperkosa, Gubernur Bengal Barat India Akui Bakal Tanggung Jawab
Sementara itu, Sekda Muba Apriyadi mengatakan dampak kejadian tersebut selain telah menelan korban jiwa juga menyebabkan masyarakat setempat tidak bisa berlalu lintas dengan normal, dikarenakan jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jembatan yang digunakan oleh masyarakat.
Oleh sebab itu, Pemkab Muba memfokuskan tiga gerakan cepat dan prioritas untuk kepentingan masyarakat, yaitu menyalakan listrik, penyeberangan arus transportasi masyarakat dan santunan untuk korban.
"Ini memang merupakan musibah tapi karena sebuah kelalaian. Tidak perlu saling menyalahkan karena ini sudah terjadi. Mari sama-sama kita selesaikan. Jadi kami tegaskan agar semua pihak yang menyebabkan musibah ini harus turun tangan ikut membantu menuntaskan permasalahannya," kata dia.