3 Kabupaten-1 Kota di Kalteng Tetapkan Status Darurat Karhutla
KALTENG - Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) menyampaikan, empat daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang meliputi tiga kabupaten dan satu kota telah menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Empat daerah ini meliputi Kotawaringin Timur, Seruyan, Kapuas dan Palangka Raya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalimantan Tengah (Kalteng) Ahmad Toyib di Palangka Raya, Kamis 15 Agustus, disitat Antara.
Dia memaparkan penetapan status siaga darurat untuk masing-masing kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah tersebut berbeda, karena menyesuaikan perkembangan kondisi di masing-masing wilayah.
Untuk Kotawaringin Timur (Kotim) dimulai 5 Juli sampai 2 Oktober 2024, Seruyan 19 Juli sampai 16 Oktober 2024, Kapuas 22 Juli sampai 19 Oktober 2024, serta Palangka Raya pada 6 Juli sampai 3 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Toyib menyampaikan hingga saat ini Pos Lapangan Satuan Tugas Pengendali Karhutla yang tersebar di kabupaten/kota terus melaksanakan upaya-upaya pengendalian.
"Berbagai upaya pengendalian terus personel lakukan, seperti melaksanakan patroli, sosialisasi maupun pemadaman karhutla," jelasnya.
Baca juga:
- Soal Peluang Anies Diusung PDIP, Ahok: Tak Mungkin Ambil Orang Luar Selama Kadernya Siap
- Usut Aliran Uang ke Eks Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba, 7 Saksi Digarap KPK
- Singgung Orang yang Tidak Puas Merasakan Kenikmatan Istana, Megawati: Sudah Berhenti
- 3 Kali Salahkan Pemimpin saat Bicara Keadilan, Megawati: Tiap Malam Saya Nangis
Dia mengatakan berdasarkan peringatan dini tingkat kemudahan kebakaran hutan dan lahan berdasarkan pembaharuan per 14 Agustus 2024 sampai pukul 14.00 WIB oleh Pusdalops PB, yakni Fine Fuel Moisture Code (FFMC) menunjukkan tingkat potensi kemudahan terjadinya kebakaran ditinjau dari parameter cuaca pada bahan-bahan ringan yang mudah terbakar di lapisan atas permukaan tanah.
Kemudian, tingkatan kekeringan bahan ringan yang mudah terbakar ini, seperti humus, permukaan, sampah, dedaunan kering, alang-alang, dan bahan ringan lain yang biasanya menutup lantai hutan pada kedalaman 1-2 cm dalam kondisi sangat kering, dan sangat mudah terbakar.
"Oleh karenanya, kami minta agar masyarakat mewaspadai kejadian dan dampak akibat karhutla maupun cuaca ekstrem lainnya," tandasnya.